Mohon tunggu...
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN Mohon Tunggu... Penulis - Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Akun dikelola oleh Tim Media Relations

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eric Jobiliong, Dosen UPH Berkomitmen Majukan Sains di Indonesia

9 Januari 2024   12:15 Diperbarui: 9 Januari 2024   12:27 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Eric Jobiliong, Ph.D., seorang akademisi yang telah memberikan dedikasinya pada dunia sains sejak awal masa pendidikannya. Saat ini, Eric menjabat sebagai Associate Provost for Academic and Innovation dan juga sebagai Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FaST) di Universitas Pelita Harapan (UPH). Sejak tahun 2007, Eric telah mengabdikan diri sebagai dosen di UPH, mengajar berbagai mata kuliah di Program Studi (Prodi) Teknik Industri, seperti Mekanika dan Termodinamika; Bunyi, Gelombang, Listrik dan Magnet; Kalkulus 1-3; Aljabar Linear; dan Matematika Keuangan.

Sejak masa kecil, minat Eric terhadap sains, terutama Fisika, telah tumbuh. Baginya, Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang luas, terus berkembang, dan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya. Selain itu, Eric tidak menyukai pelajaran yang bersifat hafalan, sehingga hal ini mendorongnya untuk semakin mendalami Ilmu Fisika dan berhasil meraih gelar Sarjana Fisika pada tahun 1996. Eric juga mendapatkan beasiswa URGE untuk Program Magister Sains-Fisika (1999) di Universitas Indonesia (UI) dan gelar Doctor of Philosophy (Ph.D.) pada tahun 2006 dari Florida State University, Amerika Serikat.

Sejak masa sekolah menengah atas (SMA), Eric Jobiliong, Ph.D., telah mengasah kemampuan mengajarnya dengan senang hati memberikan pelajaran Fisika dan Matematika kepada teman-temannya menjelang ujian. Pengalaman ini membuatnya semakin mantap untuk memilih jalur akademis. Selama studi S1, Eric juga aktif sebagai guru les privat. Pengalamannya dalam mengajar tidak berhenti di situ; setelah lulus kuliah, Eric mengajar di SMAK 1 BPK Penabur Jakarta dari 1995 hingga 1997 dan di Sekolah Pelita Harapan (SPH) dari 1999 hingga 2001.

Meskipun Eric memiliki pengalaman sebagai Manager Trainer di PT Optik Tunggal Sempurna (1996-1999), perusahaan yang berfokus pada layanan optik atau kacamata, dia tetap aktif sebagai pengajar. Setelah berkarier di lembaga pendidikan dan industri, pada tahun 2006, Eric menjalani posdoktoral di Georgetown University, Amerika Serikat, sebagai langkah lanjutan setelah menyelesaikan pendidikan S3.

Pada tahun 2007, Eric memutuskan untuk mengabdi sebagai dosen di UPH, membawa pengalaman dan latar belakang pendidikannya. Bagi Eric, menjadi seorang pendidik bukan hanya tentang menyampaikan materi, melainkan juga tentang kewajiban untuk terus meningkatkan pengetahuan. Salah satu caranya adalah melalui penelitian. Hal ini mendorongnya untuk aktif dalam penelitian dan terlibat di Maju Makmur Mandiri, sebuah lembaga riset. Eric juga pernah menjadi Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UPH pada tahun 2017. Bidang minat penelitian Eric meliputi fisika zat padat, spektroskopi laser, dan optimasi dalam konteks mahasiswa Prodi Teknik Industri.

"Panggilan sebagai pengajar tidak hanya tentang memberikan materi, melainkan juga tentang kewajiban untuk terus meningkatkan ilmu yang kita miliki. Bagaimana caranya? Salah satunya melalui penelitian. Dengan melakukan penelitian, kita dapat memperoleh pemahaman baru yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Saya berkomitmen untuk terus belajar, bukan hanya untuk diri saya sendiri, tetapi juga agar bisa berbagi pengetahuan kepada mahasiswa," ucap Eric.

Eric telah menghasilkan berbagai penelitian dan karya tulis ilmiah, seperti 'Suppression of self-absorption in laser-induced breakdown spectroscopy using a double pulse orthogonal configuration to create vacuum-like conditions in atmospheric air pressure' (2020), 'Enhancement of carbon detection sensitivity in laser induced breakdown spectroscopy with low pressure ambient helium gas' (2019), dan 'Double pulse spectrochemical analysis using orthogonal geometry with very low ablation energy and He ambient gas' (2012). Publikasi penelitiannya diakui melalui nilai pada Scopus dan Sinta, dengan 56 publikasi sejak 2003 dan h-index 14.

Prestasi Eric juga mencakup kesempatan melakukan penelitian di Amerika Serikat melalui program Fulbright-DIKTI pada tahun 2011 dan program mentoring untuk peningkatan kualitas akademik dosen di University of Waterloo, Kanada, pada tahun 2018 dari READI project.

Mengenai prospek karier di masa depan, Eric melihat bidang sains memiliki peluang luas dan terus berkembang seiring kemajuan teknologi. "Saya yakin dalam 10-20 tahun lagi, beberapa pekerjaan mungkin bisa hilang, tetapi didorong oleh kemajuan dalam ilmu sains, teknologi juga akan terus berkembang dan inovatif. Oleh karena itu, saya mendorong generasi muda untuk tidak takut mengejar karier di bidang sains. Pengetahuan sains dapat diterapkan secara luas, terutama dalam bidang teknik dan teknologi, yang pada akhirnya memiliki dampak yang sangat nyata dalam memenuhi kebutuhan masyarakat."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun