Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP., dalam pembukaan seminar nasional dengan tema "SDM Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045," menyampaikan bahwa "Bonus demografi adalah faktor penentu kemajuan Indonesia pada tahun 2045. Oleh karena itu, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju di mata dunia. Pendidikan dan moral merupakan modal utama dalam mencapai tujuan ini."
Seminar nasional ini diselenggarakan oleh Magister Teknologi Pendidikan Universitas Pelita Harapan (MTP UPH) pada tanggal 7 Oktober 2023, seiring dengan perayaan Dies Natalis ke-60 Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI). Acara ini berlangsung secara hybrid, diadakan di UPH Kampus Lippo Village, Tangerang, dan juga menandai pelantikan Pengurus DPD PIKI Banten 2022-2027.
Seminar dimulai dengan sambutan dari Rektor UPH, Dr. (Hon.) Jonathan L. Parapak, M.Eng.Sc., yang mengatakan, "Untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, kita membutuhkan para pendidik yang berdedikasi dan berkomitmen untuk mencapai visi Indonesia maju. Saya yakin bahwa MTP UPH memiliki potensi untuk mewujudkan hal tersebut."
Pembicara utama dalam seminar nasional hybrid kali ini adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.AP. Selain itu, hadir juga Dr. Johan Jang, S.I.Kom., Customer Consultant South East Asia dari Elsevier, dan Dr. Lusiana Idawati, S.T., M.M., M.T., seorang Dosen dari Magister Teknologi Pendidikan UPH, yang turut berperan sebagai pembicara dalam seminar nasional hybrid yang diselenggarakan oleh MTP UPH dan PIKI.
Dalam paparannya, Prof. Dr. Muhadjir menegaskan bahwa Indonesia memiliki bonus demografi yang akan menjadi faktor penentu dalam kemajuan negara menuju Indonesia Emas pada tahun 2045. Ia mengungkapkan bahwa jika seluruh anggota masyarakat yang berusia produktif dapat diberdayakan dan bekerja, maka ekonomi Indonesia berpotensi untuk berkembang dengan pesat. Namun, ia juga memperingatkan tentang potensi petaka demografi jika lapangan pekerjaan yang cukup tidak disiapkan untuk mereka. Oleh karena itu, ia sangat mendukung upaya PIKI yang mulai mendukung kegiatan seperti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta inisiatif lainnya yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Prof. Muhadjir juga menyoroti pentingnya pendidikan berbasis moral, seperti yang diusung oleh UPH, dalam membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas untuk masa depan Indonesia. Ia mencatat bahwa universitas swasta seperti UPH semakin dicari oleh masyarakat. Selanjutnya, ia menggarisbawahi pentingnya kemajuan SDM di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Indonesia Timur. Untuk mencapai hal ini, Prof. Muhadjir menekankan perlunya budaya melek literasi dan digital serta semangat untuk terus belajar di kalangan masyarakat.
Dalam sesi berikutnya, Dr. Lusiana menjelaskan bahwa pendidikan tinggi yang berkualitas merupakan sarana penting untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 Pasal 3 (1) huruf c, yang menyatakan bahwa Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) bertujuan untuk menjamin penyelenggaraan pendidikan tinggi guna menciptakan SDM yang unggul.
Dr. Lusiana juga menyoroti pentingnya pendidikan tinggi bagi masyarakat Indonesia dalam menghadapi era yang dipenuhi dengan kemajuan teknologi. Ia mengatakan, "Kemampuan untuk berpikir kritis dan mandiri akan memungkinkan kita untuk beradaptasi, berkembang, dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman." Dengan demikian, pendidikan tinggi memiliki peran sentral dalam mempersiapkan individu untuk menghadapi tantangan dan peluang dalam dunia yang terus berubah ini.
Dr. Johan Jang juga berbagi pandangannya tentang Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dari perspektif seorang peneliti. Elsevier berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan SDM menuju visi Indonesia Emas dengan mengusung tagar #SainsBerkualitas. Dalam rangka menjalankan komitmen ini, Elsevier menyediakan referensi, data riset, jurnal, dan pendidikan berkualitas. Dr. Johan Jang mengutip pendapat seseorang yang menyatakan bahwa ukuran suatu negara dapat dilihat dari kemajuan dalam bidang sains. Dengan demikian, Elsevier berperan dalam memajukan sains dan riset sebagai fondasi untuk pembangunan SDM unggul.
MTP UPH memiliki rekam jejak dalam menghasilkan pendidik yang mampu beradaptasi dengan perubahan di era Industri 4.0 dan memiliki komitmen untuk memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan modern seiring berjalannya waktu. Keunggulan MTP UPH dibandingkan dengan kampus lain antara lain:
- Kemampuan Adaptasi di Era 4.0: MTP UPH mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan di era Industri 4.0.
- Pemanfaatan Teknologi Terkini: Program studi ini fokus pada pemanfaatan teknologi terbaru, seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), internet of things (IoT), robotika, dan teknologi terkini lainnya, untuk meningkatkan pembelajaran dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di era digital.
- Koneksi dengan Industri: MTP UPH memiliki jaringan yang luas dengan dunia industri, memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktis yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
- Dosen Berkualitas: Dosen-dosen yang mengajar di MTP UPH adalah para ahli di bidangnya dan terus mengikuti perkembangan teknologi serta ilmu pengetahuan.
- Relevansi dengan Kebutuhan Masa Depan: Program studi ini dirancang untuk memberikan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masa depan, sehingga lulusan dapat menjadi pemimpin yang berkualitas di berbagai sektor.