Mohon tunggu...
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN
UNIVERSITAS PELITA HARAPAN Mohon Tunggu... Penulis - Pendidikan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Akun dikelola oleh Tim Media Relations

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mau Jadi Pebisnis? Cek Tips Ubah Passion Jadi Bisnis dari David Soong

13 September 2023   16:40 Diperbarui: 13 September 2023   16:44 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa di antara kalian yang telah memiliki ambisi untuk menjadi wirausaha dan memiliki bisnis sendiri? Penghasilan yang menjanjikan, kebebasan dalam mengatur jadwal, dan peluang untuk mewujudkan diri sendiri adalah alasan-alasan mengapa banyak individu, terutama generasi muda, tertarik untuk menjadi wirausaha. Terlebih lagi, jika bisnis tersebut sesuai dengan minat dan bakat, maka tentunya akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan dalam perjalanan menjalankannya. Tetapi, pertanyaannya adalah, bagaimana kita dapat mengidentifikasi minat dan bakat kita serta mengubahnya menjadi sumber penghasilan yang berkelanjutan?

Dalam upaya menjawab pertanyaan tersebut, Career Center and Corporate Relations (CCCR) Universitas Pelita Harapan (UPH) telah mengundang David Soong, seorang wirausaha yang telah sukses dalam bisnis seperti Axioo Photography, Sweet Escape, dan Boga Group. Tujuan undangan ini adalah untuk berbagi tips kepada mahasiswa UPH tentang cara memulai bisnis berdasarkan minat dan bakat mereka. Seminar dengan tema 'Mengubah Passion Menjadi Bisnis Global' digelar pada tanggal 5 September 2023 di UPH Kampus Lippo Village. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 300 mahasiswa UPH dari Kampus Lippo Village, Medan, dan Surabaya, baik secara langsung maupun daring.

  • Memulai Langkah Awal

Hanya memiliki keinginan untuk mengembangkan bisnis tidak akan cukup untuk memulai perjalananmu. Diperlukan keberanian untuk memulai tindakan nyata. Itulah sebabnya kamu perlu keluar dari zona nyaman agar bisa berpikir secara kritis. Langkah ini akan "mendorong"mu untuk berinovasi, berpikir secara unik, dan menciptakan hal-hal yang lebih menarik dan berbeda.


"Ketika saya memulai Axioo, saya memiliki modal yang sangat terbatas. Hanya ada dua kamera dan dua lensa. Tapi, keberanian untuk memasuki dunia fotografi dan melangkah keluar dari zona nyaman saya sebagai seorang pegawai kantor adalah kunci kesuksesan. Pada akhir pekan, saya menghabiskan waktu dengan menerima pekerjaan pemotretan yang sekaligus adalah hobi saya. Bagi saya, memiliki dua pekerjaan yang berbeda, di antaranya adalah hobi yang menghasilkan uang, adalah sangat memuaskan. Seiring berjalannya waktu, saya merasa perlu untuk membawa inovasi ke bisnis saya agar lebih menarik pelanggan. Akhirnya, kami memutuskan untuk memperluas bisnis kami dengan menyediakan layanan fotografi di luar Jakarta, seperti Bogor, Pulau Seribu, Bali, Jogja, dan lokasi-lokasi unik lainnya. Dari situ, bisnis kami mulai merambah ke luar kota dan kami mulai menerima banyak permintaan untuk sesi pemotretan, yang kemudian membantu kami mengembangkan bisnis lebih lanjut melalui Sweet Escape," ungkap David.


  • Temukan solusi untuk mengatasi segala kendala

Dalam perjalanan bisnis, tantangan akan selalu muncul, dan kemampuan untuk mencari solusi merupakan kunci kesuksesan. Hal ini juga dialami oleh David ketika Pandemi Covid-19 menyerang. Ia bersama timnya melakukan segala upaya untuk memastikan bisnis tetap berjalan.


"Berani memulai bisnis berarti harus siap menghadapi segala kendala. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh Axioo dan Sweet Escape adalah ketika pandemic melanda seluruh dunia. Sebagai bisnis yang fokus pada pemotretan momen pernikahan dan liburan, kami tidak memiliki banyak pilihan ketika lockdown terjadi. Semua reservasi untuk sesi pemotretan langsung dibatalkan. Saat itu, kami merasa bingung, dan kami tidak pernah dipersiapkan untuk mencari solusi dalam situasi mendadak seperti ini. Oleh karena itu, kami harus berubah dari model bisnis Business to Customer (B2C) menjadi Business to Business (B2B). Kami mulai menawarkan jasa fotografi untuk restoran, pemotretan medis untuk dokter dan rumah sakit, dan berbagai solusi kreatif lainnya agar kami tetap dapat menghasilkan konten," jelas David.


  • Percaya Setiap Tahap yang Dilalui

Tidak ada bisnis yang dapat sukses dengan cepat, semuanya dimulai dari hal-hal kecil. Oleh karena itu, penting untuk memiliki kepercayaan diri dan konsistensi dalam menjalankan bisnis. David menekankan bahwa memiliki komitmen yang tinggi akan membantu kita menghadapi berbagai rintangan dan memotivasi kita untuk terus maju dalam mengejar impian.



Bagi para siswa kelas 12 yang bercita-cita mengejar karier impian di bidang Engineering, mari bergabung dengan UPH. Di UPH, mahasiswa akan mendapatkan persiapan yang komprehensif, termasuk aspek akademis, hard skills, dan soft skills. Mereka akan dibimbing dan dipersiapkan untuk menjadi pemimpin masa depan yang memiliki dampak positif bagi bangsa dan negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun