dia memerah,
mulai memerah,
bukan malu sayang, melainkan amarah...
dia memerah,
mulai memerah,
bukan pipinya sayang, tetapi seluruh wajahnya...
bak panci yang beradu di atas tungku api menyala,
membakar seluruh jiwa raga,
ia tak sadar.. ia tak sadar....
ia tlah berbuat bingar....
hatinya terkapar... tak sadar.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!