Mohon tunggu...
Untung Wijaya
Untung Wijaya Mohon Tunggu... -

Suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perempuan yang Terhormat

13 Juni 2011   14:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:33 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Terkadang saya bertanya-tanya kenapa perempuan suka memperlihatkan auratnya. Suka berpakaian mini, bagian dada terbuka dan rok hanya sebatas di atas lutut. Kalaupun memakai celana panjang atau baju lengan panjang, lekak-lekuk tubuhnya masih tampak, karena pakaiannya itu dibuat super-ketat. Bahkan jika mengenakan jilbab pun, tidak dibiarkan lepas ke bawah, tapi dimasukkan dalam baju sehingga bentuk dada masih kentara.

Bukankah membuka aurat dan berpakaian seksi akan mengundang nafsu para lelaki? Laki-laki tentunya tak begitu saja menggoda perempuan tanpa ada faktor-faktor yang memancingnya. Akan tampak lebih anggun dan lebih terhormat apabila perempuan menutup auratnya (kecuali wajah dan telapak tangan) serapat mungkin tanpa menyisakan lekak-lekuk tubuhnya. Hal itu akan menjauhkan laki-laki dari berpikir yang tidak-tidak terhadap perempuan yang dipandangnya, bahkan laki-laki akan menaruh rasa hormat kepadanya.

Seharusnya, perempuan bisa menjaga barang berharganya di muka umum, dan merasa malu bahkan hina jika mempertontonkan di hadapan orang banyak. Perempuan itu seharusnya tahu diri harus memposisikan diri. Ia adalah laksana barang berharga. Karena itu, ia harus menjaga diri kehormatannya dan dan tidak mengumbar keindahannya untuk dinikmati siapa saja. Ia jaga dan simpan di tempat yang paling aman, jauh dari jangkauan orang.

Kalau perempuan tidak menyadari hal itu, ia letakkan sesukanya seperti barang yang tak ada harganya. Kita bisa bayangkan antara punya barang berharga dan tidak. Barang yang tidak berharga kita taruh sembarangan. Bisa saja kita taruh di belakang rumah atau halaman depan di bawah pohonan, di bawah tempat tidur atau di gudang bercampur dengan barang-barang tak berguna lainnya.

Berbeda apabila kita punya barang berharga, sebut saja emas permata atau berlian, tentu kita akan berhati-hati menjaganya. Kita taruh dalam rumah yang terkunci, bahkan di rumah pun tak sembarang tempat, namun kita letakkan dalam kamar yang selalu tertutup tanpa mengijinkan orang lain memasukinya atau mondar-mandir di depannya.

Di kamar juga tidak asal-asalan menyimpan, tapi kita masukkan dalam lemari yang bagus, yang tidak mudah orang membukanya. Bahkan, kalau perlu kita simpan dalam brankas yang kokoh dan berkualitas sehingga barang berharga kita tidak bisa dicuri, dibakar atau dibongkar orang lain.

Begitulah semestinya seorang perempuan. Ia bisa menjaga diri dan membentengi diri seperti halnya brankas memberikan perlindungan terhadap barang-barang berharga. Brankas tidak dibuka oleh siapa saja, tapi hanya sang pemiliknya. Demikian juga seharusnya perempuan. Seorang perempuan yang terhormat dan punya harga diri hanya akan menyerahkan tubuh mulusnya kepada pemiliknya yang sah, yaitu suaminya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun