Mohon tunggu...
Untung Wahyudi
Untung Wahyudi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas di Beberapa Media Cetak dan Online

Penulis lepas di sejumlah media cetak dan online

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pengaruh Media Sosial terhadap Perubahan

24 Agustus 2014   18:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:41 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1408855354236915402

Judul: Dinamo (Digital Nation Movement)

Penulis: Usman Hamid

Penerbit: Bentang Pustaka, Yogyakarta

Cetakan: Pertama, Juni 2014

Tebal: 316 Halaman

ISBN: 978-602-291-019-0

Negara Indonesia dengan potensi alamnya yang melimpah tidak lepas dari berbagai permasalahan. Berbagai eksploitasi alam kerap kita temukan, sehingga banyak menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan. Semua itu tidak bisa dibiarkan. Harus ada semacam gerakan untuk membuat perubahan.

Sejak dibukanya keran reformasi pada 1998, masyarakat mempunyai hak untuk menyampaikan keluhan, gagasan, dan juga kritikan terhadap hal-hal yang dianggap kurang baik, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan dan kemaslahatan rakyat. Hal ini membuat banyak pihak yang mendirikan media sebagai wadah informasi sekaligus media aspirasi.

Di zaman teknologi dan informasi seperti sekarang, kebutuhan terhadap berbagai informasi sangat besar. Bahkan, dengan adanya beberapa media sosial seperti Facebook, Twitter, Blackberry Messenger (BBM), dan yang lainnya sangat membantu banyak orang untuk saling berinteraksi, menyampaikan gagasan, serta harapan-harapan melalui media sosial.

Perkembangan teknologi yang canggih inilah yang dimanfaatkan oleh Usman Hamid dan rekan-rekannya untuk mendirikan sebuah komunitas virtual bernama Change.org. Komunitas ini didukung jutaan orang yang sama-sama memiliki kepedulian terhadap kepentingan sosial.

Melalui buku kisah inspiratif berjudul Dinamo; Digital Nation Movement ini, Usman Hamid membagikan pengalamannya selama berkecimpung dalam kegiatan sosial yang digerakkan melalui internet. Selain untuk menggalang dana bagi orang yang membutuhkan, komunitas Change.org juga menyilakan anggotanya untuk membuat petisi atas pelbagai permasalahan.

Dalam buku ini, penulis juga memaparkan tentang berbagai fungsi dan manfaat media sosial yang saat ini banyak diminati. Menurut penulis, secara umum media sosial masih digunakan oleh banyak orang untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan eksistensi. Penggunaan ini bertujuan untuk mengungkapkan hal-hal yang bersifat pribadi. Kita bisa melihat bagaimana orang-orang dengan mudahnya menumpahkan segala unek-uneknya dan dapat diketahui oleh orang banyak (halaman 200).

Selain itu, media sosial juga dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis. Media sosial menjadi alat baru yang sangat masif untuk menawarkan bisnis. Banyak orang mendapatkan keuntungan bisnis melalui media sosial seperti Twitter dan Facebook. Bahkan, media ini juga sangat memengaruhi kehidupan sosial dan politik.

Dari kajian-kajian yang dipelajari, Usman Hamid menjelaskan bahwa, setidaknya ada empat fungsi media sosial. Pertama, sebagai alat informasi, yaitu orang bisa mencari informasi atau menerima informasi dengan mudahnya. Kedua, sebagai alat interaksi. Interaksi lebih dari sekadar koneksi jaringan situs dan akun, tetapi juga interaksi kreatif pengguna dalam pertukaran informasi. Mereka tak hanya mendapat informasi, tapi juga memiliki kesempatan untuk menanggapi sebuah informasi.

Ketiga, sebagai alat partisipasi, yaitu memudahkan orang untuk ikut serta mendukung sebuah gerakan. Hal inilah yang banyak dilakukan dalam komunitas Change.org yang diprakarsai Usman Hamid. Keempat, sebagai alat desentralisasi isu dan aktor, yaitu sebagai alat yang membuat isu tidak sentral lagi. Orang tidak lagi bicara yang besar-besar, tetapi isu-isu yang praktis saja (halaman 204).

Dalam perjalanannya, Change.org berhasil memenangkan beberapa petisi yang dilakukan oleh para anggotanya. Di antaranya adalah petisi “Hentikan Bom Ikan di Mentawai” yang berhasil membuat perubahan dengan 7.371 pendukung. Petisi lain oleh Anis Hidayah tentang “Pengadilan Malaysia: Bebaskan Wifrida dari Hukuman Mati!”. Petisi ini membuat perubahan dengan 13.282 pendukung. Atau, petisi oleh Melanie Subono “Menuntut Komisi III Gagalkan Daming Jadi Hakim Agung MA” yang berhasil mendapat 11.033 pendukung.

Dari sini kita bisa mengetahui bahwa, sebuah gerakan perubahan juga bisa dilakukan lewat media digital yang juga besar pengaruhnya untuk menciptakan perubahan. Kegigihan dan perjuangan Usman Hamid dalam menggerakkan massa lewat Change.org patut menjadi contoh bagi orang lain untuk lebih peduli terhadap keadaan.

Melalui buku setabal 316 halaman ini, Usman Hamid berusaha mengetuk kepedulian masyarakat bahwa, media sosial juga bisa memainkan pengaruhnya. Masyarakat diajak untuk lebih peka dan peduli, tidak abai terhadap berbagai hal buruk di sekitarnya. Bahwa masyarakat juga bisa mengawal kebijakan pemerintah dengan berbagai cara, termasuk lewat media sosial. (*)

*) Untung Wahyudi, Lulusan UIN Sunan Ampel, Surabaya

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun