Mohon tunggu...
Untung Wahyudi
Untung Wahyudi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas di Beberapa Media Cetak dan Online

Penulis lepas di sejumlah media cetak dan online

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menjadi Miliarder dengan Bisnis Startup

30 April 2014   13:54 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:02 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398815581538776512

Judul Buku: It’s My Startup

Penulis: Lahandi Baskoro

Penerbit: Metagraf (Grup Tiga Serangkai)

Tebal: x, 174 halaman

Cetakan: Pertama, 2013

Peresensi: Untung Wahyudi

Bagi yang melek teknologi dan informasi, tentu sudah tidak asing lagi dengan berbagai program komputer dan internet yang saat ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Keberadaan internet saat ini sangat membantu aktivitas dan rutinitas kantor yang segala hal sudah bergantung pada teknologi.

Takhanya itu. Berbagai fasilitas program internet, bahkan bisa menjadi ajang promosi sebuah usaha, menjalin relasi, hingga untuk silaturahmi lewat berbagai jejaring sosial yang ada seperti Facebook, Twitter, BBM, dan yang lainnya.

Kecanggihan teknologi internet yang mampu menjangkau ke seluruh pelosok dunia ini yang dimanfaatkan oleh orang-orang kreatif untuk membangun sebuah usaha yang berkaitan erat dengan internet. Salah satu usaha yang sekarang sedang ngetren adalah “Startup”, sebuah usaha yang mampu membuat founder-nya menjadi kaya raya dengan segudang profit yang dikantongi lewat bisnisnya.

Buku It’s My Startup karya Lahandi Baskoro ini akan memandu pembaca mengenal dan bagaimana mendirikan sebuah usaha berbasis digital yang saat ini banyak digandrungi anak muda. Pembahasan yang simpel dan tidak bertele-tele membuat buku ini enak dibaca dan mudah dipraktikkan.

Salah satu tips yang perlu diketahui oleh pendiri bisnis startup adalah bagaimana membangun jaringan (networking). Membangun network memiliki banyak manfaat untuk seorang founder startup.

Lewat netrworking, seseorang juga bisa menemukan mentor, menemukan co-founder, peluang partnership, bahkan peluang untuk funding (pembiayaan). Aktif di komunitas atau menghadiri acara-acara seputar dunia startup adalah beberapa cara untuk membangun startup (hlm. 135).

Hal lain adalah bagaimana membangun relasi dengan media. Bagi startup, memasang iklan jor-joran adalah sesuatu yang mahal. Alternatifnya, suatu startup perlu berupaya bagaimana agar produknya bisa diliput media publikasi yang memberitakan seputar teknologi. Istilahnya membangun media relation. Namun, sebelum meluncurkan strategi ini, pastikan dulu bahwa produk kita memang punya nilai untuk diberitakan.

Lebih lanjut Lahandi Baskoro menjelaskan bahwa, di saat mengejar kesuksesan bisnis, jangan lupakan juga sisi spiritualitas kita. Manusia itu terdiri atas jasmani dan rohani. Jadi, agar bisa bekerja dengan baik, sisi rohani juga perlu diberi perhatian.

Co-Founder Petakumpet, M. Arief Budiman, pernah mengalami kegalauan saat Petakumpet mulai berkembang. Pada saat itu, sebagai creative agency, banyak proyek dari klien datang silih berganti, namun arus kas perusahaan sering minus.

Dia sendiri merasa pekerjaannya hanya dari satu deadline menuju deadline yang lain. Intinya dia pusing, perusahaan berkembang tapi malah membuat pikiran tidak tenang.

Sampai akhirnya dia menemukan pencerahan sisi spiritual. Dia kemudian mengubah pola hidupnya, salat di awal waktu, bersedekah, dan senantiasa mengingat Tuhan baik sennag maupun sulit.

Tampak seperti cerita sinetron, tapi ini benar-benar kejadian. Setelah menjalani pola hidup tersebut, banyak sekali urusan dengan klien yang dimudahkan, nilai proyek juga semakin meningkat dan kas perusahaan pun lancar (hlm. 89).

Kegigihan dan perjuangan para founder di bidang startup dapat pembaca ketahui juga lewat buku ini. Takhanya ulasan singkat beberapa founder startup dunia seperti Bill Gate dengan Microsoft-nya atau Mark Zuckerberg lewat Facebook, pembaca juga bisa mencontoh beberapa founder startup lokal yang kredibilitasnya sudah tidak bisa diragukan.

Di Tanah Air, kita mengenal Kaskus, sebuah situs forum komunitas maya terbesar dan nomor 1 Indonesia. Situs ini didirikan oleh tiga pemuda asal Indonesia yaitu Andrew Darwis, Ronald Stephanus, dan Budi Dharmawan. Kaskus memiliki lebih dari 4,5 juta pengguna terdaftar. Pengguna Kaskus umumnya berasal dari kalangan remaja hingga orang dewasa yang berdomisili di Indonesia maupun di luar Indonesia.

Selain Kaskus, juga ada beberapa situs yang cukup terkenal di Indonesia. Baik di bidang jasa informasi tiket (Tiket.com) yang didirikan oleh Natali Ardianto, atau di bidang jasa penerbitan buku self publishing (Nulisbuku.com) yang dirintis oleh Ollie.

Semua bisa kita ikuti jejaknya, sesuai dengan minat (passion) yang kita minati. Karena yang paling utama, kata Lahandi Baskoro, membangun suatu startup harus sesuai passion. Jika tidak maka, startup yang kita bangun akan terasa membosankan. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun