Mohon tunggu...
Untung Wahyudi
Untung Wahyudi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas di Beberapa Media Cetak dan Online

Penulis lepas di sejumlah media cetak dan online

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menyibak Makna di Balik Kisah

30 Oktober 2014   04:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:13 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul               : Kick Andy: Kumpulan Kisah Inspiratif 2

Penulis             : Tim Penulis Kick Andy

Penerbit           : Bentang Pustaka, Yogyakarta

Cetakan           : Kesembilan, 2012

Tebal               : 280 Halaman

Kick Andy adalah salah satu program talk show di sebuah televisi swasta yang sampai saat ini masih banyak diminati. Program yang kerap kali menghadirkan orang-orang luar biasa dari berbagai kalangan dan profesi ini menjadi acara yang cukup membuat orang terbius mengikuti kisah-kisahnya. Kisah-kisah yang pernah hadir di layar kaca ini coba dirangkum dalam buku Kick Andy: Kumpulan Kisah Inspiratif 2. Ada banyak figur yang bisa kita teladani dalam buku terbitan Bentang Pustaka ini.

“Laskar Pelangi” adalah satu dari sekian episode yang pernah hadir dalam acara Kick Andy. Episode ini secara khusus mengupas perjalanan seorang Andrea Hirata yang mendadak tenar lewat novel perdananya, Laskar Pelangi. Novel yang mengangkat tema pendidikan di pedalaman Belitong ini sangat sukses di pasaran. Jutaan eksemplar novelnya terjual sejak kali pertama terbit pada 2005.

Andrea adalah satu dari sepuluh orang yang dikisahkan dalam Laskar Pelangi. Andrea yang dalam novelnya bernama Ikal itu adalah sosok yang digambarkan sebagai anak yang pantang menyerah. Kondisi ekonomi yang membelit keluarganya tidak menyurutkan semangat Ikal untuk tetap bersekolah.

Selain Ikal, ada tokoh Lintang yang sangat cerdas. Semangat Lintang untuk belajar benar-benar mengagumkan. Anak itu rela menempuh perjalanan 40 kilometer dengan menaiki sepeda onthel dari rumah ke sekolah SD Muhammadiyah Gantong.

Sebuah semangat pantang menyerah yang patut menjadi teladan bagi siapa pun yang ingin belajar menjadi anak yang sukses. Andrea Hirata lewat novelnya itu ingin menyuarakan ketidakadilan dan ketimpangan yang terjadi di kampungnya. Apresiasi terhadap novel itu pun luar biasa. Banyak yang menjadikan Laskar Pelangi sebagai penelitian skripsi ataupun tesis.

Kesuksesan Laskar Pelangi tidak hanya bisa dilihat dari angka penjualan bukunya, juga film yang diadaptasi dari buku yang sama. Novel itu telah menginspirasi banyak orang. Misalnya, seorang dokter yang berkaca pada semangat Ibu Muslimah dalam Laskar Pelangi. Dalam novel itu, Bu Mus, panggilan akrab Ibu Muslimah, adalah sosok guru yang sabar menghadapi kesepuluh muridnya.

Begitu juga Nico, seorang pecandu narkoba yang bangkit dari keterpurukan setelah membaca Laskar Pelangi. Nico merasa tergugah dengan semangat sepuluh orang murid yang di tengah keterbatasan tetap semangat meraih mimpi.

Dalam Kick Andy episode inidihadirkan bintang tamu spesial, yaitu Bu Muslimah, guru Andrea Hirata. Andrea merasa terkejut sekaligus terharu karena sudah belasan tahun tidak bertemu, tiba-tiba mereka dipertemukan dalam acara Kick Andy. Novel itu memang didedikasikan kepada Bu Muslimah. Novel yang benar-benar mengubah persepsi banyak orang bahwa, siapa pun bisa sukses asal berusaha dan tidak meremehkan mimpi. Bahkan, Andrea berhasil meraih impiannya untuk bersekolah di Sorbonne, Prancis (halaman 25).

Episode “Orang Cacat Jadi Bintang Iklan” dalam buku ini juga tak kalah mengharukan. Episode ini menghadirkan dua orang yang sangat mengagumkan. Meskipun cacat secara fisik, kedua orang ini tidak menyerah dan menggantungkan nasib pada orang lain.

Ada penyandang cacat yang berlarut-larut menangisi takdir. Ada juga yang menjadikan kecacatan fisiknya sebagai senjata untuk memelas minta dikasihani, mengemis atau mengamen di lampu merah. Orang seperti itu banyak. Namun, kegelapan selalu saja menyisakan cahaya. Kehadiran Sugeng dan Jonet di acara Kick Andy, April 2008, bagaikan “cahaya” yang mempunyai kekuatan mengubah kegelapan itu.

Kisah Sugeng dan Jonet akhirnya mendapat apresiasi sebagai sang inspirator “semangat hidup pantang menyerah”. Keduanya terpilih menjadi bintang iklan produk jamu bersama Mbah Maridjan yang menjadi juru kunci Gunung Merapi. Itu seperti berkah dari ketegaran Sugeng dan Jonet.

Namun begitu, Sugeng dan Jonet juga pernah berjiwa lemah. Kaki kanan Sugeng selutut dan diamputasi setelah kecelakaan sepeda motor saat kelas dua SMA. Padahal, anak pertama itu sudah mempersiapkan diri masuk AKABRI dengan mengambil jurusan IPA. Hidup dalam kebingungan, apa lagi yang harus dicita-citakan. Jauh setelah lulus SMA, dia masih juga minder, mengurung diri di rumah.

Jonet juga pernah kebingungan. Tidak tahu bagaimana berhenti menjadi beban keluarga. Lebih bingung lagi kalau memikirkan masa depan. Belum sempat menyiapkan masa depan, musibah keburu datang. “Waktu umur 19 tahun tiba-tiba panas, dibawa ke rumah sakit, sekali disuntik malah lumpuh total dua kaki saya. Nggak bisa gerak sama sekali. Padahal, sebelumnya bisa bergerak bebas,” ujar Jonet.

Sementara itu, dalam episode “Prestasi Topeng Aa Gym”, Kick Andy menghadirkan sosok dai kondang yang terkenal dengan Manajemen Qalbu-nya. Namun, nama beliau sempat menjadi redup dan jarang tampil di televisi sejak memutuskan menikah lagi. Kontroversi poligami menjadi pemberitaan yang santer di media saat itu. Aa Gym tak ubahnya selebritas yang dikejar-kejar wartawan infotainment.

Aa Gym tak menyesal berpoligami. Walapun dai ini tahu, banyak orang, terutama kaum Hawa, kecewa. Cercaan, hinaan, cacian pun datang bertubi-tubi. Bahkan, ada yang berani mengungkapkan di tengah orang banyak saat Aa Gym menghadiri kondangan.

Aa Gym tiba-tiba muncul untuk kali pertama di acara Kick Andy. Dalam wawancara khusus itu, tidak sekali pun Aa Gym menampakkan ekspresi geram atau tersinggung atas pertanyaan-pertanyaan yang “mengujinya”.

Jawaban-jawabannya khas Aa Gym, seperti nasihat saat berceramah. Namun, kali ini ‘ceramahnya’ menjadi lain karena berisi tentang kehidupan pribadi dan orang-orang di sekitarnya. Siapa sangka kalau Aa Gym mengaku “menderita” saat Berjaya. Ia juga mengungkap kisah-kisah yang sebelumnya ini tak diketahui publik.

Di puncak ketenarannnya sebagai dai kondang yang hampir setiap hari hadir di layar televisi, Aa Gym merasakan “kebahagiaan semu”. Batinnya berontak. “Sudah tiga tahun lalu saya merasa ada kehidupan yang tidak seimbang karena tingkat kesibukan sudah demikian padat. Tidak normal hidup lagi. tamu datang puluhan ribu setiap bulan. Ceramah. Seperti mesin hidup ini,” uangkap Aa Gym.

Kegelisahan dan ketidaktenangan yang dirasakan oleh Aa Gym mungkin juga pernah dirasakan kaum selebritas lainnya. Namun, Aa Gym justru merasa tenang setelah dirinya tidak lagi diundang ke mana-mana, termasuk tidak tampil di televisi.

Apa yang diungkapkan Aa Gym bisa menjadi pelajaran bahwa ketenaran bukanlah satu-satunya puncak keberhasilan yang membuat hidup seseorang tenang. Apa yang dialami Aa Gym setidaknya membuat kita berkaca agar tidak larut dan iri dengan keberhasilan dan kesuksesan berlimpah yang diraih seseorang.

Ada banyak episode lain yang dikisahkan dalam buku 280 halaman ini. Kisah-kisah yang kesemuanya telah ditayangkan beberapa tahun lalu dalam tayangan Kick Andy ini bisa kembali dibaca dan dinikmati sebagai pelajaran hidup. Kita bisa belajar banyak hal dari kisah-kisah inspiratif dalam buku ini. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun