Mohon tunggu...
Untung Sudrajad
Untung Sudrajad Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Hobi membaca artikel Ekonomi dan Politik, Novel, Cerpen dan Puisi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kenapa Sering Terjadi Perselingkuhan dan Perceraian?

22 Mei 2023   09:24 Diperbarui: 22 Mei 2023   09:51 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Pertama, kalau istrimu atau suamimu selingkuh, coba ingat dan renungkan kembali, dulu pasanganmu jatuh cinta padamu karena unsur apa saja yang dikaguminya? Harus kamu sadari, itulah nilai kekuatan tawarmu.  

Kedua, setelah menikah apa saja yang berubah dari dirimu? Bentuk fisik yang dulu langsing dan imut, berubah seperti gajah bengkak? Dari seorang pacar cantik, lembut dan penyayang berubah menjadi istri yang judes, galak dan tukang ngeyel. Dari seorang pacar yang gentlemen, atletis, mapan dan penuh kasih sayang berubah menjadi suami yang gendut, perut buncit, suka mengeluh karena perusahaan tempat bekerja terkena dampak pandemi?.Semua itu tentu mengandung banyak konsekwensi bagi hubungan kalian sebagai suami istri;   

Ketiga, perlu ditinjau kembali, apakah setelah menikah kebutuhan kamu dan pasanganmu berubah? Jika semula, mungkin suamimu ingin bekerja sendiri dan sang istri fokus mengurus anak. Akan tetapi karena pandemi, bisa saja sang suami sudah mulai ngos ngosan mencari nafkah sendirian tetapi malu untuk meminta istrinya juga mulai bekerja. Cek perubahan -- perubahan kebutuhan yang ada dan perlu dipikirkan apa yang dapat kalian lakukan untuk menyesuaikan dengan perubahan kebutuhan yang terjadi?

Keempat, adalah menyangkut kepribadian. Ada orang yang punya kepribadian selalu komitmen menyelesaikan masalah disetiap tahapan hidupnya. Akan tetapi ada juga sebagaian orang yang punya kecenderungan suka lari dari masalah. Ada masalah sedikit lari dari masalah. Kesal sedikit curhat ke teman lawan jenis. Atau ada kecenderungan tidak suka membahas masalah sampai selesai dan bahkan memendamnya perasaannnya dalam hati dan bergaya seolah -- olah semuanya baik -- baik saja, akan tetapi pelan-pelan hubungan menjadi dingin, apatis dan suatu ketika akan meledak menjadi kasus perselingkuhan atau perceraian.

Menurut teman tadi, jangan terlalu ribut dengan pertanyaan kenapa orang suka menyeleweng. Fokus saja pada upaya memelihara dan memperkuat daya tawarmu. Pahami bahwa hubungan apapun cenderung transasksional. Kalau kedua pihak sama -- sama memenuhi kebutuhan pasangannya, perkawinan akan berjalan dengan baik -- baik saja. Kalau salah satu atau keduanya sudah wan prestasi, maka perkawinan itu sudah tidak baik -- baik saja. Rawan penyelewengan, perselingkuhan dan perceraian. Dan jika karena alasan agama, norma sosial atau apapun itu, perkawinan tetap dipertahankan, maka tetap saja tidak akan merasakan kebahagiaan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun