Mohon tunggu...
Untung Sudrajad
Untung Sudrajad Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Hobi membaca artikel Ekonomi dan Politik, Novel, Cerpen dan Puisi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Micromanagement, Antara Prefeksionis atau Gagal Fokus

8 Maret 2023   11:40 Diperbarui: 8 Maret 2023   11:59 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara teori ada banyak gaya kepeimpinan, ada yang demoktratis, otoriter, rendah hati, kebapakan, delegatif, birokratif, karismatif dan lain sebagainya.

Ada hal yang menarik yang perlu kita diskusikan disini menyangkut gaya dan mungkin fokus dari seorang atasan ditempat kerja.

Ada seorang atasan yang hanya fokus pada hal penting yang langsung menyangkut keberhasilan visi, misi dan core bisnis organisasinya akan tetapi ada juga seorang atasan yang begitu perfeksionis sehingga mengurus pekerjaan organisasinya sampai detail, rinci sampai bagian terkecil.

Atasan yang terlalu perfeksionis biasanya mengelola dan mengendalikan pekerjaan dengan sangat mendetail bahkan sampai hal -- hal yang kecil. Model manajeman semacam ini sering disebut sebagai micro management. Micro management mungkin saja bisa sukses dalam jangka pendek, akan tetapi dalam jangka panjang akan mengganggu dan merusak moral kerja karyawan dan perusahaan.

Ciri -- ciri micro management dan dampaknya dalam jangka panjang:

Kepercayaan.

Atasan kurang kurang mempercayai bawahannya, sangat khawatir kalau bawahannya nantinya berbuat kesalahan. Ketidak percayaan ini bisa pada kemampuan bawahan maupun kejujurannya.

Pendelegasian.

Atasan enggan mendelegasikan pekerjaannya kepada bawahan, walaupun beban kerja yang diembannya sudah sangat banyak, hal ini berakibat pada penyelesaian pekerjaan yang lambat, keteteran dan tidak tuntas pada tenggat waktunya.

Pengembangan.

Keengganan atasan untuk mendelegasikan pekerjaan, membuat kesempatan bawahan untuk belajar dan mengembangkan diri menjadi terhambat. Hal ini membuat banyak karyawan menjadi tidak kompeten dan produktivitas perusahaan jelas akan menurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun