Mohon tunggu...
Untung Sudrajad
Untung Sudrajad Mohon Tunggu... -

Hobi membaca dan menulis, ikut masuk di kompasiana adalah dalam rangka memenuhi hobi tersebut

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semua Manusia Punya Peran, Tergantung Situasi, Waktu, dan Tempat

4 April 2018   08:09 Diperbarui: 4 April 2018   12:42 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Baru baru ini seorang sahabat yang kebetulan bergelar Profesor Doktor diperguruan tinggi terkenal mengunjungi saya, beliau mengeluhkan kejadian yang menurut beliau sangat menjengkelkan, yaitu sangat sulitnya memperoleh data yang sangat dibutuhkannya dalam sebuah proyek penelitian yang sedang dikerjakannya. Beberapa instansi yang dikunjunginya tidak mampu memenuhi kebutuhan data yang diperlukan, bahkan lebih menjengkelkan lagi, untuk bertemu dengan sang pejabat yang berwenang mengeluarkan data pun menurut beliau sulit bukan main, dipingpong kiri kanan dan sangat makan waktu sehingga beliau  merasa sangat tidak dihargai.

Sebagai seorang ASN yang biasa menangani data maka saya mempunyai jaringan pertemanan yang cukup erat dengan sesama ASN dengan jabatan semacam diinstansi lain. Mendengar keluhan sang professor tersebut maka segera saya kontak beberapa teman diinstansi yang beliau sebutkan, dan beberapa emailpun segera masuk dilaptop saya dan treng treng teng ... data yang dibutuhkan sang professor segera kita dapatkan dalam hitungan menit dan bahkan tanpa perlu bertatap muka.

"Ajaib " teriak sang Profesor "Apa kekurangan saya, sebagai seorang Profesor semua kolega dan mahasiswa di kampus menghargai saya, boleh dikatakan apapun yang saya katakan akan terwujud, tetapi diluar kampus seolah saya tidak ada apa apanya, anda hanya seorang pegawai kecil tetapi dengan telpon genggam dapat menggerakkan mereka untuk mengirim data yang saya butuhkan" kata beliau takjub. Beliau tidak paham bahwa dalam komunitas kami, saya adalah senior dan hubungan baik yang terjalin diantara kami selama bertahun tahun telah membuat hubungan kami sangat dekat tanpa sekat instansi dan jabatan.

Semua orang berada pada tempatnya masing masing dalam pelapisan social, di perguruan tinggi, jabatan Guru Besar adalah puncak karier seseorang sebagai Dosen, semua orang dikomunitas kampus akan menghargainya. Akan tetapi diluar komunitasnya ada banyak komunitas lain yang juga mempunyai pelapisan social sejenis. Di sebuah Kantor Dinas orang paling dihormati adalah Kepala Dinas, di Kepolisian ada Kapolri, Kapolda, Kapolres, Kapolsek dan lain -- lain.

Dikampung dan komunitas adat ada kepala suku, ketua adat dan lain sebagainya bahkan di gereja ada Pendeta, majelis gereja dan lain sebagainya. Inilah mungkin yang disebutkan dalam roman - roman silat bahwa diatas langit masih ada langit.   Kondisi yang agak berbeda ada dikomunitas pasar tradisional maupun modern dimana pameonya adalah pembeli adalah raja, tidak peduli apa jabatanmu, agamamu, sukumu, asalmu, cara berpakaianmu, asal membawa uang sekarung, anda adalah raja yang akan memperoleh pelayanan paling maksimal.    

Apa yang dapat kita petik dari pelajaran ini, kita harus meletakkan kedudukan masing masing pada tempatnya, menjadi pejabat tinggi tidak perlu sombong karena diluar komunitasnya dia bukan siapa siapa. Menjadi masyarakat biasa tidak perlu menjadi rendah diri, karena pada saat punya uang kita bisa juga menjadi raja, seorang staf yang majelis gereja pada saat ibadat keluarga bisa saja memberikan wejangan rohani kepada sang atasan.

Seorang pejabat tinggi pada waktu menikahkan anaknya bisa saja membutuhkan stafnya yang kebetulan seorang tokoh adat, dan terpaksa mengikuti perintah -- perintahnya.  Sehingga yang namanya kekuasaan sifatnya relative, sangat tergantung pada situasi, waktu dan tempat yang sesuai, oleh karena itu marilah kita nikmati peran kita masing masing tanpa merasa sombong dan apalagi rendah diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun