Mohon tunggu...
Untung Madurarasa
Untung Madurarasa Mohon Tunggu... -

cinta bukan jalan hidup, tapi jalani hidup dengan penuh cinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Uang Kecil (Receh) untuk Masa Depanku yang Besar

17 Agustus 2013   09:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:12 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin, uang receh tidak terlalu berharga buat orang-orang yang  kaya, tapi bagiku uang receh adalah masa depanku yang besar!

Aku terlahir di pulau garam, tepatnya di pedalaman kota Sumenep. Asin-manisnya hidup masih lebih banyak asinnya, sehingga pada tahun 2010 awal pertama masuk kuliah di surabaya, perubahan drasti sangat saya rasakan. kalau waktu di desa, uang receh Rp. 100,00 itu sangat berharga. tetapi di kota-besar khususnya di surabaya pada waktu itu, uang receh sering saya temui di jalan-jalan , depan toko dan di angkotan umum.

melihat uang yang seolah-olah tidak dicintai atau tidak dibutuhkan, aku merasa terhina. Sambil kuambil uang receh yang kutemui di jalan perempatan menuju kampusku, hati yang tak pernah keras suaranya seperti berteriak. "kenapa yang kecil itu tidak pernah mendapat tempat yang layak?"

sampai di kos, kuambil uang receh di saku celanaku. Ada tiga uang receh, satu Rp. 100,00 dan dua Rp. 200,00. kugenggam tiga uang receh tersebut dengan sangat erat, sambil kupejamkan mata.  "Uang kecil untuk masa depanku yang besar!"

kubuka mataku pelan-pelan, dipojok kamar kosku ada celengan uang yang kubeli pertama kali saat sampai di Surabaya untuk menabung uang receh kembalian saat membeli sesuatu dan uang receh yang kudapat di jalanan. sampai hari celengan yang berbentuk tabung sudah nyaris penuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun