Mohon tunggu...
Untay R. Suhanto
Untay R. Suhanto Mohon Tunggu... Penulis - Happy Person

Happy Person.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kecerdasan Naturalis

20 Januari 2024   23:09 Diperbarui: 20 Januari 2024   23:13 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Psikolog Howard Gardner dalam teori kecerdasan majemuk atau teori multiple intelligences mengemukakan tentang kecerdasan naturalis. Kecerdasan naturalis mencerminkan kemampuan seseorang dalam mengenali, memahami, dan berinteraksi dengan dunia alam sekitarnya. Mereka memiliki kepekaan dan keterlibatan yang tinggi terhadap alam, lingkungan, dan organisme hidup. Selain itu juga memiliki kemampuan untuk mengenali pola-pola alam, memahami ekosistem, dan memahami hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungan tempat mereka hidup. Salah satu ciri utama  adalah kemampuan untuk mengamati dengan seksama dan mengidentifikasi berbagai elemen dalam lingkungan. Individu yang memiliki kecerdasan naturalis yang berkembang dengan baik dapat dengan mudah membedakan antara berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan elemen alam lainnya. Mereka juga mampu memahami perubahan dalam lingkungan dan meresponsnya dengan bijak.

Kecerdasan naturalis juga mencakup kemampuan untuk berinteraksi secara positif dengan alam. Ini termasuk kemampuan untuk merawat tanaman, hewan, dan ekosistem secara umum. Mereka memiliki rasa keterhubungan yang mendalam dengan alam dan memiliki dorongan untuk menjaga keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem, mengembangkan keahlian dalam bidang-bidang seperti botani, zoologi, meteorologi, atau konservasi alam. Mereka mungkin menemukan kepuasan dalam memahami dan menjaga keberagaman hayati serta menjalankan upaya pelestarian lingkungan.

Penting untuk diingat bahwa kecerdasan naturalis tidak selalu terkait dengan pekerjaan atau kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan alam. Mereka dapat menemukan cara untuk mengaplikasikan kepekaan alam mereka dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk seni, desain, atau bahkan bisnis. Salah satu contoh nyata seorang ilmuwan lingkungan yang dapat mengidentifikasi berbagai spesies tanaman dan hewan dalam suatu ekosistem dan memahami dampak manusia terhadap lingkungan. Selain itu, seorang seniman yang terinspirasi oleh keindahan alam dan menciptakan karya seni yang merefleksikan kekayaan dan keragaman alam juga dapat dianggap memiliki kecerdasan naturalis yang tinggi.

Penting untuk diakui bahwa setiap individu memiliki kombinasi kecerdasan yang unik, dan kecerdasan naturalis hanya satu aspek dari berbagai jenis kecerdasan dalam teori multiple intelligences. Kecerdasan naturalis memiliki peran penting dalam membentuk pandangan dunia dan memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan. Dalam dunia modern yang sering kali terfokus pada kemajuan teknologi dan urbanisasi, pengakuan terhadap kecerdasan naturalis menjadi semakin relevan. Meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap alam dapat membantu membangun kesadaran lingkungan yang lebih baik dan merangsang tindakan untuk menjaga keberlanjutan planet ini.

Dalam konteks pendidikan, penting bagi para pendidik untuk mengakui keberagaman kecerdasan dan menyediakan lingkungan yang mendukung perkembangan semua jenis kecerdasan, termasuk kecerdasan naturalis. Integrasi elemen-elemen alam dan pengalaman di alam terbuka dalam kurikulum dapat merangsang perkembangan kecerdasan naturalis pada anak-anak dan membantu mereka mengembangkan hubungan yang lebih mendalam dengan dunia alam sekitar.

Secara keseluruhan, kecerdasan naturalis menawarkan pandangan yang luas dan berharga terhadap peran manusia dalam ekosistem global. Melalui pengembangan kecerdasan naturalis, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang keindahan dan kompleksitas alam serta bertanggung jawab dalam menjaga keberlanjutan planet ini untuk generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun