Mohon tunggu...
Untaian hijrirohmah
Untaian hijrirohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memasak, nonton film dan hieling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Mengembangkan Keterampilan Mendengarkan Efektif dalam Konseling

21 Juni 2024   16:20 Diperbarui: 21 Juni 2024   16:39 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurniawati sri naluri utami

Untaian hijri Rohmah

Salsabila jafriya finory

Hoirina ramadhanti

Dalam proses konseling, pentingnya keterampilan mendengarkan yang efektif tidak dapat dilebih-lebihkan. Keterampilan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman konselor terhadap klien, tetapi juga membina hubungan berdasarkan kepercayaan dan empati. Artikel ini akan menyelidiki peran penting keterampilan mendengarkan yang efektif dalam konseling dan memberikan strategi untuk mengasah keterampilan ini.

Mengapa Mendengarkan Efektif Penting dalam Konseling?

1. Membangun Kepercayaan

Klien lebih cenderung untuk berbagi masalah mereka ketika mereka merasa bahwa mereka didengarkan dengan penuh perhatian. Dengan mendengarkan secara aktif, konselor menunjukkan penghargaan mereka terhadap emosi dan pertemuan klien, yang pada akhirnya memupuk landasan kepercayaan.

2. Dapatkan Wawasan tentang Sudut Pandang Klien

Dengan mendengarkan dengan penuh perhatian, konselor mampu memperoleh pemahaman mendalam tentang sudut pandang, emosi, dan pengalaman pribadi klien. Tingkat pemahaman ini sangat penting untuk memberikan intervensi yang sesuai dan selaras dengan kebutuhan unik klien.

3. Membangun lingkungan yang aman dan terlindungi sangatlah penting.
Menciptakan suasana yang aman dan menerima memainkan peran penting dalam perjalanan konseling. Melalui mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian, konselor mempunyai kemampuan untuk membangun lingkungan di mana klien dapat mengekspresikan diri mereka secara terbuka tanpa takut dikritik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun