Mohon tunggu...
timur
timur Mohon Tunggu... swasta -

Kullu man alaiha fanin wa yabqa wajhu rabbika

Selanjutnya

Tutup

Politik

Provinsi Ala+Abas, Sebuah Aspirasi

12 Februari 2016   11:36 Diperbarui: 12 Februari 2016   11:47 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sekarang ini wacana pemekaran aceh menguat kembali. Para tokoh masyarakat wilayah ALA (Aceh tengah, gayo lues, bener meriah, aceh tenggara, subulussalam, aceh singkil) dan ABAS (Aceh jaya, nagan raya , aceh barat, aceh barat daya, aceh selatan dan simeulu) mulai menyuarakan tentang pemekaran ini.

Seingat saya perjuangan ALA dan ABAS ini dimulai pada tahun 2000an, usulan pemekaran aceh ini selalu mentok oleh provinsi yang tak mau wilayah kekuasaannya berkurang. Perjuangan pemekaran ALA dan ABAS dianggap hanya kepentingan elite politik ALA ABAS. padahal wacana ini terus ada di masyarakat bertahun tahun, harapan tentang terbentuknya provinsi ALA dan ABAS tetap hidup dalam dialektika sosiologis di wilayah itu. Pemikiran pemekaran seharusnya ditanggapi sebagai sebuah aspirasi dalam masyarakat. Masyarakat yang ingin daerahnya lebih maju berkembang jikalau daerah mereka terbentuk sebagai wilayah administrasi provinsi baru. Bukannya malah asirasi tersebut dianggap sebagai virus atau racun dalam masyarakat. 

Ada beberapa konsep dalam perjuangan ALA dan ABAS , ALA dan ABAS terbentuk menjadi provinsi sendiri sendiri, jadi provinsi aceh terbagi menjadi tiga provinsi. Kemudian kedua adalah ALA dan ABAS bergabung menjadi ALABAS (aceh lauser antara barat selatan) dan ditanggapi positif tokoh dan masyarakat ALA ABAS, yang ditandai dengan berkumpulnya pejuang ALA ABAS baru baru ini di meulaboh, aceh barat. Konsep ketiga, ALABAS atau ALA dan ABAS terbentuk menjadi provinsi tapi dengan satu wali nanggroe. Jadi provinsi aceh menjadi dua/tiga provinsi yaitu Aceh, ALABAS /ALA dan ABAS dengan satu wali nanggroe..saya secara pribadi lebih setuju konsep pertama atau kedua saja.

Oleh karena itu pemerintah pusat, baik itu Presiden dan jajarannya beserta wakil rakyat DPRRI lebih pro aktif dan resonsif dalam menyikapi aspirasi ini, yang sudah diperjuangkan sejak lama. Secara sosiologis dan geografis antar kabupaten ALA dan ABAS lebih dekat dan lebih mungkin untuk membentuk kesamaan. Kemudian harkat politik untuk membentuk provinsi baru, citra baru, memimpin daerah sendiri, mengelola sendiri dan terhubung langsung dengan pusat, membuat kami yakin provisi ALA ABAS ini makin maju ke depan. Insya Allah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun