Mohon tunggu...
Hana Magdalena
Hana Magdalena Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

lagu tidak pernah berkhianat pada saya...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

1 Des 2013

1 Desember 2013   23:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:26 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tes .. Tes ..

Tulisan ini milik seseorang yang masih belajar menulis, tapi semoga tulisan ini menjadi penting dan berharga bagi seseorang yang aku kenal di luar sana......

1 Des 2013

Ada yang ulang tahun ya? Hihihihi, selamat ulang tahun, adek.. Umur berapa kamu? 20 tahun ya? Ih senangnya, masih muda ya. Baru umur 20 loh hahahaha...

All the best for you, be blessed abundantly, kudoain langgeng ya sama yayang, trus semoga dietmu ga pernah berhasil biar kamu ndut terus dan ga dapet “tempat sabun” hahahaha....

Dek, saat itu aku bertanya, apa yang kamu inginkan di momen pertama kalinya kamu menginjak kepala dua?

Yang pertama pasti pengen bisa lebih dekat denganNya makk...

Bagus bagus, selalu tempatkan Tuhan di tempat pertama. Tuhan pasti mengabulkan keinginanmu ini, dek..

“... bisa dapet pengalaman pribadi,, lebih dipakai, bisa jadi berkat, kuliahku nggenah mak ee...”

Hahahahah, iya nduk... Amin amin amin. Walau saat itu aku mengucapkannya dengan singkat dan sederhana, aku mengucapkannya dari hati yang paling dalam, loh..

“tak tunggu kadoe ya makk...”

Hahahahaha.. kado ya? Duh, tanggal ulang tahunmu pas di tanggal muda, tepat banget buat ngorek kantong orang yang beranjak tebal hahahaha...

Ah, masih tergambar jelas di kepalaku...

Ketika kamu mengalami rasa kecewa yang sangat, kamu berusaha tegar, tersenyum, dan menahan tangis sekuat tenaga.. Padahal setelahnya kamu benar-benar membuka hatimu yang terlanjur sobek itu di depanku. Bagaimana kamu menangis, bagaimana kamu mengungkapkan rasa kecewamu, bagaimana kamu mengutarakan dendammu, bagaimana kamu rela menghancurkan harga dirimu demi sebuah “tugas” sampai akhirnya kamu mendapat panggilan yang tidak “pantas”...

Aku masih bisa merasakan sakit yang tergambar jelas melalui tangisan di wajahmu...

“Aku nggak bisa mak nutup acara dengan mata seperti ini... Mereka pasti akan tanya dan bingung ada apa sama aku... Aku minta tolong emak ya yang nggantiin aku nutup acara...”

Kamu masih ingat, dek? Maafkan mereka... Legawa ya.. Lupakan sakit hatimu karena mereka.

Semua hal yang sudah kamu alami dan rasakan, terutama saat kamu ada di sebuah kumpulan yang bisa kamu sebut pelayanan dan kamu berperan sebagai hamba di sana, terima dan cernalah semuanya itu dengan baik. Seseorang yang aku sayang pernah menyarankan aku untuk bersyukur ketika aku memiliki kesempatan untuk menerima proses yang menyakitkan itu.

Proses dari-Nya tidak pernah mudah bahkan sakit. Tapi ketika kamu menerima proses itu, kekuatan yang diberikan kepadamu jauh melebihi proses itu. Jadi bersyukurlah..... Itu kasih karunia.

Jadilah terang dimanapun kamu berada, bukan terang yang ditaruh di bawah kaki dian dan orang tak bisa melihatnya.

Jadilah garam yang asin dan selalu dipakai dalam setiap masakan, bukan garam yang hambar dan akhirnya dibuang lalu diinjak orang.

Belajarlah untuk percaya, mak mu ini akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Makmu ini selalu tulus menyemangatimu, walau kadang kurang enak didengar..hehehehe

Selamat ulang tahun, Fira. Tuhan memberkati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun