Majelis Gandrung Nabi. Acara yang berlangsung di Lapangan Desa Wonodadi ini dalam rangka menyambut HUT RI Ke-79. Desa Wonodadi terletak di Kecamatan Plantungan, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah yang sering dijuluki desa santri. Acara keagamaan menjadi salah satu ikonik di Desa Wonodadi. Gebyar sholawat ini menjadi salah satu program wajib kelompok KKN UNNES Giat 9 Desa Wonodadi tema Sosialisasi nilai-nilai pancasila bidang keagamaan. Dalam kesehariannya tim kkn sudah mengikuti pengajian rutin kamis sore dan senin sore untuk perempuan dan laki-laki mengikuti kegiatan tahlilan. Nah, berpartisipasi dalam acara gebyar sholawat menjadi salah satu penerapan kemitraan pembangunan Desa.
Wonodadi, 13 Agustus 2024 – Tepatnya hari selasa, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang ditempatkan di Desa Wonodadi, kecamatan Plantungan antusias hadiri acara Gebyar Sholawat yang dipimpin oleh Kyai Zaman Assekhal danSelain itu, Sholawat menjadi acara desa sebagai hiburan keagamaan yang dapat dihadiri warga lokal dan luar daerah sebagai upaya mendekatkan diri dengan masyarakat serta menghidupkan kembali semangat keagamaan di desa-desa. Kyai Zaman Assekhal, seorang ulama terkemuka, menjadi salah satu bintang tamu utama yang memberikan tausiyah sekaligus memimpin pembacaan sholawat.
Majelis Gandrung Nabi, Majelis ini didirikan sebagai tempat berkumpul dan bersilaturahmi untuk bersholawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Gandrung nabi terkenal dengan sholawat yang dikenal dengan penampilannya yang energik dan penuh semangat, juga turut memeriahkan acara dengan penampilan musik dan sholawat yang menghibur. Kehadiran mereka berhasil membawa suasana meriah dan khusyuk sepanjang acara.
Acara berlangsung sangat meriah. Sebelum kyai dan gandrung nabi dimulai, diawali dengan kembang api yang mempercantik langit, diiringi instrumen sholawat yang memanjakan telinga. Suasana semakin khidmat dengan dinginnya malam yang menggelitik raga hingga menyentuh jiwa. Sholawat yang dilantunkan gandrung nabi mampu menghipnotis jemaah desa wonodadi. Bapak kyai menyapa jemaah dan berpesan. “Mboten namung cinta kalih kanjeng nabi, cinta kaleh agama, awake dewe kudu cinta karo negorone.” ujarnya. Jadi, kita tak hanya cinta baginda nabi dan cinta agama tetapi juga kita harus cinta negara. Acara dilanjutkan dengan menyayikan lagu “17 Agustus 1945” dan “Yalal Waton” yang penuh khidmat. Acara ditutup dengan pembacaan doa di pimpin KH.M.Khoiruddin Masykur AH.
Tim KKN Unnes berharap acara Gebyar Sholawat ini dapat menjadi salah satu langkah positif dalam meningkatkan keaktifan keagamaan di desa-desa mereka serta mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat. Acara ini juga diharapkan menjadi salah satu tradisi tahunan yang dinantikan oleh warga Wonodadi. Dengan suksesnya acara ini, Tim KKN Unnes dan masyarakat setempat berharap dapat terus bekerjasama dalam membangun desa santri semakin maju khususnya bidang keagamaan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI