Mohon tunggu...
UNNES Giat5
UNNES Giat5 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kelompok UNNES GIAT 5

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Unnest Giat 5 Desa Gondangrejo Ajak Generasi Muda Peduli Stunting

24 Agustus 2023   09:00 Diperbarui: 30 Agustus 2023   21:52 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal tahun ini angka stunting di Kabupaten Magelang kembali meningkat, padahal akhir tahun lalu angka stunting di Kabupaten Magelang berhasil turun. Salah satu kecamatan yang angka stuntingnya meningkat adalah Kecamatan Windusari. Penurunan angka stunting sudah menjadi program yang dicanangkan dan didukung oleh pemerintah. Penurunan angka stunting dapat terealisasi melalui serangkaian aksi yang sekiranya dapat membantu penurunan angka stunting. Salah satunya adalah dengan melakukan upaya-upaya pencegahan stunting sebagai langkah awal mengurangi resiko peningkatan angka stunting. Oleh karena itu, sudah sepantasnya semua lapisan masyarakat mendukung penuh upaya-upaya pencegahan terjadinya stunting dan upaya penurunan angka stunting.

Dalam hal ini UNNES Giat 5 Desa Gondangrejo turut serta dalam upaya pencegahan stunting di Kecamatan Windusari pada umumnya dan di Desa Gondangrejo pada khususnya. Kegiatan ini direalisasikan melalui program kerja seminar kesehatan yang sasarannya adalah remaja di desa setempat. 

Seminar kesehatan ini mengambil judul " Resiko Pernikahan Dini Terhadap Stunting" dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 15 Juli 2023 pada pukul 09.00 WIB. Pelaksana dari kegiatan ini adalah Tim UNNES Giat 5 Desa Gondangrejo yang berada dalam binaan Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES yang bekerjasama dengan Pemerintah Desa Gondangrejo dengan bidan desa sebagai pemateri. Peserta dari seminar ini adalah 30 orang yang berasal dari 6 dusun di desa Gondangrejo. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberitahukan bahwa yang dapat berperan serta dalam upaya pencegahan stunting tidak hanya pemerintah desa, kader kesehatan, dan ibu balita tapi remaja atau anak muda juga dapat berperan serta dalam upaya pencegahan stunting.

Kegiatan diawali dengan pembukaan dan laporan ketua panitia yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti, yaitu seminar. Sebelum seminar dimulai terlebih dahulu diawali dengan sesi ice breaking agar lebih rileks. Seminar kali ini mengundang bidan desa untuk menyampaikan materi, yang mencakup tentang kesehatan reproduksi dan kesiapan reproduksi, resiko pernikahan dini, dan stunting. Yang menjadi fokus adalah salah satu penyebab dari naiknya angka stunting adalah pernikahan dini. 

Dalam hal ini beberapa hal yang dibahas adalah organ reproduksi, kesehatan organ reproduksi, penyakit pada organ reproduksi, dan kesiapan dalam proses reproduksi. Selain itu, dijelaskan pula perihal resiko pernikahan dini, seperti kesiapan mental, finansial dan resiko pasca melahirkan serta stunting. Sedangkan untuk stunting itu sendiri dibahas tentang pengertian, ciri-ciri anak stunting, faktor-faktor penyebab, dan sanitasi. 

Pada saat seminar juga dijelaskan dan melakukan praktek cara mencuci tangan yang baik dan benar. Setelah sesi penjelasan berakhir dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Sesi tanya jawab ini dikemas dalam konsep lomba cerdas cermat. Teknisnya adalah seluruh peserta seminar dibentuk menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok bertugas untuk mengumpulkan poin terbanyak. Poin berhasil didapat ketika kelompok tersebut dapat menjawab pertanyaan. Antusias peserta sangat luar biasa, hal ini dibuktikan dengan para peserta yang saling berebut untuk menjawab pertanyaan. Di akhir acara berikan sedikit hadiah sebagai bentuk apresiasi dari panitia kepada peserta. Dan kegiatan seminar kesehatan diakhiri dengan sesi foto bersama antara panitia dan peserta. 

Harapannya melalui kegiatan ini, upaya-upaya pencegahan stunting dapat dilakukan mulai dari usia remaja. Remaja merupakan calon orang tua, terutama pada calon remaja putri yang akan menjadi seorang ibu. Dengan kegiatan ini kita telah selangkah lebih maju, yaitu mempersiapkan remaja-remaja yang telah sadar dan tanggap terhadap stunting. Secara tidak langsung, melalui kegiatan ini kita telah mempersiapkan calon orang tua dan yang terutama adalah calon ibu yang memahami upaya pencegahan stunting. Terutama tentang pemenuhan kebutuhan gizi balita akan terjamin dan terpenuhi untuk mencegah stunting sehingga kasus stunting akan terus berkurang. Hal ini sejalan dengan branding UNNES GIAT 5 yaitu bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari Desa. Oleh karena itu, besar harapan agar hal ini terus dapat menjadi motivasi bagi masyarakat Desa Gondangrejo untuk bisa terus bangkit menurunkan angka stunting.  

#bersamaunnesgiatmembangunIndonesiadaridesa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun