Kebutuhan masyarakat terhadap energi yang semakin tinggi menjadi salah satu perhatian yang perlu ditekankan. Energi yang paling banyak digunakan dalam hidup tersebut adalah energi listrik. Hal ini dikarenakan hampir seluruh peralatan dan teknologi membutuhkan listrik sebagai sumber energi, tak terkecuali pada lampu yang merupakan kebutuhan primer masyarakat.
Di Desa Malebo, permasalahan infrastruktur utama yang memprihatinkan yaitu kurangnya lampu penerangan jalan sehingga menyebabkan susahnya penglihatan masyarakat di malam hari. Permasalahan tersebut tidaklah selesai hanya dengan memberikan lampu penerangan tambahan lain di sekitar jalan.
Bertambahnya lampu hanya akan memperbesar energi yang dikeluarkan yang tidak sesuai dengan tujuan SDG Desa 7, di mana pemenuhan kebutuhan energi seharusnya dibarengi dengan komitmen global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, kami selaku tim KKN UNNES GIAT 3 Desa Malebo berinisiatif untuk melakukan inovasi berupa pelatihan pembuatan lampu penerangan jalan otomatis kepada warga Desa Malebo.
Tim KKN UNNES GIAT 3 melibatkan perwakilan warga dari seluruh dusun di Desa Malebo untuk pelatihan pembuatan lampu penerangan jalan otomatis yang dilakukan secara luring. Tema yang diangkat yaitu “bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari Desa”, sehingga kegiatan pelatihan ini mendukung program KKN UNNES yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata dan LPPM UNNES. Selain itu juga dilakukan pembelajaran mengenai cara kerja dari lampu otomatis ini sehingga nantinya diharapkan ilmu dari pelatihan ini bisa diterapkan oleh warga sekitar.
Program ini sangat didukung oleh warga Desa Malebo karena ini merupakan suatu hal positif yang dilakukan oleh mahasiswa dan juga merupakan sebuah inovasi untuk warga sekitar yang tujuannya untuk menghemat penggunaan energi listrik. Harapannya dari masyarakat melalui pembuatan lampu penerangan jalan otomatis ini, masyarakat/warga sekitar bisa mengimplementasikan lampu otomatis ini di sepanjang jalan Desa Malebo yang masih minim lampu penerangan agar dapat mengurangi tingkat pemborosan listrik di desa.
Dalam sesi pemaparan materi yang dilakukan Mahasiswa Teknik Elektro, Agung Nugroho menjelaskan, “lampu otomatis ini hanya menggunakan 3 hal komponen penting yaitu sensor LDR sebagian sinyal input cahaya, kemudian thyristor BT136 600e sebagai kontrol dalam menghidupkan dan mematikan lampu secara otomatis, kemudian yang terakhir adalah lampu 7 watt sebagai keluaran output dari rangkaian sehingga dapat dijangkau dan penghematan energi penerangan dapat dilakukan secara otomatis dengan rangkaian sederhana ini”.
Pelatihan pembuatan lampu penerangan jalan otomatis ini dilakukan di Balai Desa pada hari Selasa, 29 November 2022 yang diikuti oleh 25 peserta dari berbagai dusun. Acara tersebut diawali dengan pembukaan dan perkenalan anggota TIM KKN UNNES GIAT 3. Kemudian dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi dan pemutaran video tutorial pembuatan lampu otomatis. Sesi berikutnya adalah praktik yang dilakukan oleh tiap dusun dengan menggunakan berbagai alat dan bahan antara lain, sensor LDR, triac jenis BT136, lampu 7 Watt, resistor 220kΩ, solder, tang potong, dan kabel. Akhir acara diisi dengan sesi tanya jawab dan foto bersama.
Peserta nampak antusias mengikuti pelatihan tersebut. Diharapkan hasil yang didapat selama pelatihan tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan nyata sehingga penerangan di Desa Malebo menjadi semakin merata. Selain itu, diharapkan pula kebutuhan warga terhadap energi menjadi terpenuhi tanpa menimbulkan emisi gas rumah kaca sehingga upaya ketahanan dan kemandirian energi terjaga.
Adapun tutorial pembuatan lampu penerangan otomatis selengkapnya dapat dilihat pada link berikut.
Penulis: Ilqia Rahma, Siti Hidayatur Rofi’ah, TIM KKN UNNES GIAT 3 Desa Malebo
