Mohon tunggu...
Nida Aurahmah
Nida Aurahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UNNES

Publikasi program kerja selama UNNES GIAT 3 di Desa Dinuk, Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dukung Program Pemkab Tegal, Mahasiswa Unnes Giat 3 Lakukan Sosialisasi Stunting dan Rumah Layak Huni di Desa Dinuk

19 November 2022   15:04 Diperbarui: 19 November 2022   15:07 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa dalam program Unnes Giat Angkatan 3  melakukan sosialisasi stunting dan rumah layak huni kepada warga Desa Dinuk, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. (15/11/2022)

Stunting merupakan gambaran nyata akan adanya permasalahan gizi yang cukup kompleks bagi balita yang ada di negara Indonesia. Permasalahan stunting merupakan suatu masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi akibat pemberian makanan yang tidak memenuhi kebutuhan gizi dasar. Hal ini tidak dapat di sepelekan karena stunting dapat mulai terjadi bahkan sejak saat di dalam kandungan dan baru dapat terlihat dengan jelas gejalannya saat balita mulai berumur dua tahun (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2016).  


Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi balita yang mengalami stunting di Indonesia tahun 2021 adalah sebanyak 24,4%. Dengan Demikian, dapat diketahui bahwa hampir seperempat balita di Indonesia mengalami stunting pada tahun lalu. Sedangkan di Kabupaten Tegal, prevalensi stuntingnya menduduki peringkat kedua tertinggi di wilayah Jawa Tengah. Hal tersebut tentunya menjadi sorotan bagi pemerintah daerah Kabupaten Tegal oleh karena itu, pemerintah melakukan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak di bawah usia dua tahun yang tersebar di seluruh desa yang ada di Kabupaten Tegal. Selain itu, pemerintah juga memberikan pelayanan serta pemantauan pertumbuhan berat badan balita setiap minggu dan tinggi badan setiap bulannya. 


Untuk mendukung program dari pemerintah daerah Kabupaten Tegal, mahasiswa KKN dalam program Unnes Giat Angkatan 3, telah melaksanakan sosialisasi stunting kepada 32 warga yang terdaftar dalam program Penerima Makanan Tambahan (PMT) dan ibu hamil di Desa Dinuk, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal pukul 9:00 s.d 11:30 WIB. Acara dimulai dengan sambutan dari ketua panitia yakni saudra Andi Rangga Perdana " Saya mengucapkan rasa terimakasih atas kehadiran bapak dan ibu sekalian dan harapannya dengan sosialisasi ini dapat meningkatkan informasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai stunting dan gizi balita" jelasnya. 

dokpri 
dokpri 

Kepala Desa Dinuk, yakni Bapak Murdiato, S.Ag., juga menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas terlaksananya program sosialisasi stunting dan rumah layak huni dan beraharap agar wargannya mejadi lebih sadar akan masalah stunting. Sosialiasi ini dilakukan oleh kelompok mahasiswa Unnes Giat Angkatan 3 yang bekerja sama dengan bidan Desa Dinuk yakni Ibu Murtiningsih dan para kader posyandu yang mendukung penuh terlaksananya program ini.


Pemberian materi stunting di lakukan oleh Novriani Wahyu Ningrum, S.Gz., selaku ahli gizi di puskesmas Kecamatan Kramat, beliau banyak menerangkan mengenai permasalahan stunting dan gizi balita serta menjelaskan secara detail bagaimana pengaruh stunting terhadap perkembangan anak dan bagaimana cara mencegah dan menanggulangi masalah stunting kepada para warga Desa dinuk. Dengan adanya program penyuluhan stunting ini dapat membuat masyarakat lebih termotivasi untuk memilih gizi yang tepat untuk anak mereka dan menjalani hidup yang lebih sehat.

photo-6323437989094601468-y-637883fc4addee0f0e476d03.jpg
photo-6323437989094601468-y-637883fc4addee0f0e476d03.jpg

Selain program sosialisasi stunting, pada hari yang sama juga dilaksanakan sosialisasi rumah layak huni yang disampaikan oleh salah satu mahasiswa yakni saudari Nida Aurahmah. Menurutnya Sosialisasi ini sangatlah tepat di sampaikan kepada masyarakat karena dapat mendukung terlaksananya SDGs No. 11 yakni terpenuhinya kawasan pemukiman desa yang aman dan nyaman karena berdasarkan presentase jumlah rumah layak huni di perkotaan lebih banyak dibandingkan di area pedesaan. Sosialisasi ini menerangkan 4 indikator rumah layak huni yaitu, Ketahanan dan Keselamatan Bangunan, yang meliputi pemenuhan standar struktur/ pondasi bangunan, atap, dinding dan lantai dari bangunan rumah. Kecukupan Luas Lantai Per Kapita Rumah, standar luasnya adalah minimal 7,2 meter persegi dengan tinggi ruang minimal 2,8 meter. Akses Sanitasi yang Layak seperti tersediannya sarana mandi, cuci, dan kakus serta septic tank, dan yang terakhir adalah sistem Akses Air Minum Layak dengan kriteria ketersediaan dan terjangkau dari sisi waktu atau jarak tempuh.

photo-6323437989094601467-y-637887308c39af6bce1b4842.jpg
photo-6323437989094601467-y-637887308c39af6bce1b4842.jpg

Selama kegiatan berlangsung, para warga tampak antusias mendengarkan penjelasan. Dengan adanya kedua sosialisasi ini, harapannya para warga dapat memperoleh ilmu yang bermanfaat sehingga kasus stunting terutama di Desa Dinuk dapat diminimalisir di masa yang akan datang serta warga juga dapat lebih memperhatikan kesehatan keluarganya dengan menciptakan rumah yang nyaman dan sehat.


Penulis : Nida Aurahmah

Dosen Pembimbing : Ridwan Arifin, S.H., LL.M.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun