BANDA ACEH -Â Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA)Â kembali meluncurkan program pengabdian masyarakat di Desa Teubang Phui Aceh Besar dengan fokus pada memanfaatkan serbuk arang tempurung kelapa sebagai filler dan styrofoam dalam campuran aspal.Â
Kegiatan pengabdian masyarakat melibatkan tiga Dosen UNMUHA yaitu Dr. Ir. Tamalkhani, ST, M.Eng.Sc, Ir. Fatimah Azzahra, ST, MT, dan Emmi Suryani Nasution, SE, M.Si beserta dua perwakilan Mahasiswa dari Prodi Teknik Sipil Ilham Aksal dan dari Prodi Akuntansi Siti Nurhayani.
Program inovatif ini merupakan bagian dari Program Pendanaan Pengabdian yang didukung oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi melalui Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM).Â
Masalah utama yang dihadapi oleh mitra di Desa Teubang Phui adalah keterbatasan pasokan arang tempurung kelapa, polusi udara yang dihasilkan selama proses pembakaran, persaingan harga yang ketat, serta kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang mendukung perkembangan usaha mereka.
Dr. Ir. Tamalkhani, ST, M.Eng.Sc, selaku Ketua tim dalam kegiatan ini,menjelaskan, "Program pengabdian ini adalah wujud nyata komitmen Dosen dan Mahasiswa UNMUHA dalam mendukung perkembangan ekonomi dan sosial masyarakat sekitar, sekaligus berkontribusi dalam upaya melindungi lingkungan dengan penggunaan styrofoam yang memiliki dampak lingkungan yang merugikan". katanya.
"Salah satu institusi mitra dalam program ini adalah Naturi Alam Semesta. Dalam kerja sama yang erat, masyarakat sekitar Desa Teubang Phui dibantu oleh tim pengabdian mengumpulkan styrofoam bekas dari limbah rumah tangga dan kemasan makanan. Selain itu, melalui program ini, masyarakat juga terlibat langsung dalam produksi tempurung kelapa yang saat ini masih belum dimanfaatkan sepenuhnya," ujarnya menambahkan.
Kegiatan pengabdian ini memiliki beberapa tujuan strategis. Pertama, meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) mitra lokal, sehingga masyarakat setempat dapat tumbuh ekonominya dan berkembang secara sosial.Â
Kedua, meningkatkan jumlah tenaga kerja mitra dan peningkatan pengetahuan mereka dalam produksi serbuk arang tempurung kelapa. Ketiga, meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi serbuk arang tempurung kelapa. Dan yang Terakhir, mengurangi penggunaan styrofoam yang sulit terurai dan merugikan lingkungan serta pemanfaatan serbuk arang tempurung kelapa yang lebih ramah lingkungan.
Selain sebagai bagian dari wujud Tridharma Perguruan Tinggi dan komitmen dalam memberikan solusi inovatif dan berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan, kegiatan ini diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat dan lingkungan. Selain itu menjadi langkah awal yang kuat dalam mengurangi penggunaan styrofoam yang berpotensi merusak lingkungan.(Humas)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H