Mohon tunggu...
unknown
unknown Mohon Tunggu... Lainnya - Who?

Manis yang menghasilkan pahit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kemarahan-Nya

17 Januari 2021   20:50 Diperbarui: 17 Januari 2021   20:56 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amarah-Nya belum reda

Kekecewaan masih terlihat jelas

Tapi masih saja diabaikan, kini kemarahan-Nya semakin menjadi-jadi

Segala apa-apa yang ada dimuntahkannya.

Kebahagiaan semu yang tadinya begitu dinikmati

Tiba-tiba menjelma menjadi ketakutan.

Kini semua menjadi jinak untuk memulihkan sakit hati-Nya

Merayu-Nya dengan kalimat suci terus dilakukan

Sembari memanjatkan harap yang begitu tinggi; semoga saja cepat pulih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun