Apa itu pemimpin? Jika anda mengetik arti pemimpin di mesin pencari Google maka anda akan mendapatkan definisi pemimpin sebagai berikut: seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
Lalu apakah semua orang bisa menjadi seorang pemimpin? Jawabannya adalah ya, semua orang tentu bisa menjadi seorang pemimpin, paling tidak memimpin dirinya sendiri. Namun, satu hal keliru yang masih melekat di pikiran masyarakat hingga kini adalah sosok seorang pemimpin adalah seseorang yang lebih tua. Lalu bagaimana dengan kaum muda? Perlu diketahui bahwa saat ini justru kaum mudalah yang lebih banyak bersuara menjadi penggerak, penggagas, hingga memimpin kaumnya sendiri bahkan mengayomi yang lebih tua.
Bila kita lihat ke belakang, banyak sekali sejarah-sejarah yang diukir oleh pemimpin muda di dunia. Seperti Thomas Suarez, pendiri perusahaan CarrotCorp yang merevolusi seni cetak 3D, dirinya telah dikenal sebagai pengembang aplikasi semenjak usia 12 tahun. Leanna Archer, yang sejak berumur 15 tahun sudah menjadi motivator diberbagai konferensi karena menghasilkan lebih dari USD100.000 setiap tahun sebagai CEO dan pembuka NASDAQ termuda, ia pun kini mengumpulkan uang untuk membangun sekolah di Haiti. Bashaeer Othman, gadis ini aktif dibidang politik di Palestina dan telah menjadi Walikota Allar di usia 16 tahun.
Jeremy Yamaghuci telah menjadi anggota dewan Kota Placentia sejak usia 19 tahun dan kini ia telah menjabat sebagai Walikota Placentia, California, AS di usia 22 tahun. Bila kita lihat lebih jauh pada masa sejarah, ada Abdurrahman Ad-Dakhil, pendiri Daulah Bani Umayyah II. Sejak usianya 19 tahun, ia sudah mampu melakukan lobi-lobi politik tingkat tinggi antar negara, memimpin puluhan ribu pasukan, dan menyelamatkan puluhan ribu jiwa penduduknya dari penyerangan.
Ia pun menjadi penguasa tunggal Andalusia pada usia 29 tahun. Abdurrahman Ad-Dakhil pun mampu membuat bangsa sekelas Eropa mau bekerja untuknya. Ini semua didapatkan setelah melalui banyak rintangan. Ia pernah melihat sendiri dua saudaranya terbunuh saat mereka dalam pelarian pada masa pengejaran terhadap kaum Umayyah.
Sebenarnya, yang dipaparkan di atas hanyalah segelintir pemimpin muda yang pernah mengukir sejarah dengan usaha dan keringat mereka sendiri. Di luar sana masih banyak pemimpin muda yang bahkan lebih membuat takjub akan prestasinya.
Namun, apa arti sebenarnya pemimpin? Atasan? Bos? Yang dipatuhi? Yang ditakuti? Atau yang mulia? Benarkah jika seseorang adalah pemimpin, maka ia pasti memiliki kepemimpinan yang bagus? Banyak sekali orang di luar sana yang mengaku telah menjadi seorang pemimpin. Mereka pula tak jauh-jauh dari status manager, direktur, CEO, dll. Tapi kenyataannya pemimpin yang sejati bukanlah mereka yang punya jabatan tinggi, uang yang banyak, atau namanya dikenal banyak orang. Seperti McGannon yang mengatakan, “Kepemimpinan itu tindakan, bukan jabatan” di sanalah arti pemimpin sejati yang sebenarnya, yaitu seseorang yang dapat membawa rekan-rekannya menuju kesuksesan bersama-sama.
Seorang pemimpin sejati lahir dari kerja keras. Seperti perkataan Sun Tzu, “Pemimpin itu memimpin dengan contoh, bukan dengan paksaan”. Kita dapat memotivasi seseorang dengan memotivasi diri kita sendiri untuk berkarya sehingga orang lain dapat mencontohnya. Maka dari itu, berkaryalah, dan raih prestasi. Berkarya itu tidak melihat umur, lakukan sekarang, dan ingatlah bahwa, “Pemimpin yang baik adalah orang yang mengajarkan cara meraih potensi diri seseorang; sementara pemimpin sejati adalah orang yang mau membantu menemukan potensi tersebut pada diri orang lain” (Bo Bennet).
Lalu, untuk apa kita takut menjadi pemimpin? Tidak harus punya jabatan, tidak harus punya koneksi luas, tidak harus punya kekayaan milyaran, tidak harus dikenal se-jagat raya. Jika kita kaum pemuda ingin menjadi seorang pemimpin maka jadilah pemimpin sejati! Mulai dari diri sendiri dan dari hal kecil, buktikan peran kita dapat mengubah dunia menjadi lebih baik dan tunjukkan bahwa PEMUDA JUGA BISA!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H