Mohon tunggu...
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Mohon Tunggu... -

Kampus Dinoyo (Kampus Utama) ------------------------------------ Jl. Dinoyo 42-44, Surabaya, 60265 East Java - Indonesia Tlp. [031] 5678478, 5682211 Fax. [031] 5610818 Kampus Kalijudan ------------------------------------ Jl. Kalijudan 37. Surabaya, 60114 East Java - Indonesia Tlp. [031] 3893933, 3891266 Fax. [031] 3891267 Graha Widya Mandala ------------------------------------ Jl. Dinoyo 48A. Surabaya, 60265 East Java - Indonesia Tlp. [031] 5682665 Fax. [031] 5682567 Email: info@mail.wima.ac.id unikawidyamandala@yahoo.co.id Facebook: Unika Widya Mandala Surabaya Twitter: UnikaWM Youtube: unikawidyamandala

Selanjutnya

Tutup

Money

Seminar 100% Indonesia di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Membangkitkan Semangat Berwirausaha

27 April 2012   07:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:03 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1335510283995127851

Kita sering melihat beberapa iklan di televisi tentang anjuran untuk memakai produk-produk dalam negeri. Namun sesungguhnya pengandaian besar apa yang ada di balik anjuran-anjuran pemakaian produk-produk dalam negeri?

Pagi itu, Sabtu, 21 April 2012 terlihat para mahasiswa berbondong-bondong menghadiri Seminar yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJ). Seminar dengan tema 100% Indonesia tersebut, pada dasarnya memang ingin mendorong atau memberikan inspirasi kepada para mahasiswa untuk menjadi investor di Negara sendiri. Artinya, dengan menjadi investor di Negara sendiri itu berarti turut mengembangkan perekonomian Negara. Christine, selaku Ketua Panitia, dalam sambutannya menyebut cara paling sederhana menjadi investor dalam negeri ini adalah dengan membeli produk-produk dalam negeri.

Lebih lanjut, seminar ini dipandu oleh Yan Wellian, dosen di Fakultas Bisnis, dengan memberikan sedikit pengantar sebelum menampilkan para nara sumber. Yan Wellian, dalam pengantarnya mengawali pengantarnya dengan menampilkan jumlah total penduduk Indonesia. Lebih lanjut, berpijak dari data mengenai jumlah total penduduk Indonesia, beliau menegaskan dengan demikian peluang bisnis atau menjadi wiraswasta sangatlah terbuka lebar. Besarnya jumlah penduduk Indonesia berbanding lurus juga dengan besarnya peluang bisnis yang terbuka, asalkan seseorang punya niat dan pandai melihat peluang.

Yan Wellian juga menyebut Indonesia sebagai “Surga Dunia”. Artinya, Indonesia merupakan wilayah yang tanahnya sangat subur. Berbagai macam jenis tumbuhan dapat memungkinkan untuk tumbuh subur di dalamnya. Dengan demikian, kondisi geografis yang subur itu juga menjadi sebuah peluang yang bisa dimanfaatkan.Lebih dalam, bagi Yan Wellian, ada lima unsur yang perlu diperhatikan dalam usaha mewujudkan bisnis, antara lain: uang, keahlian, alat, bahan baku, dan sistem. Yan Wellian kemudian menutup pengantarnya dengan memberikan pertanyaan tantangan “apakah kita mau menjadi penonton atau pelaku dalam berbisnis?” menjadi pelaku tentu adalah sebuah masukan yang utama.

Seminar kemudian dilanjutkan dengan menampilkan dua narasumber contoh para pelaku atau actor kegiatan bisnis atau wiraswasta. Ada dua contoh pelaku bisnis yang ditampilkan dalam seminar ini. Pertama, sebuah Home Industry yang bernama Jovi’s Collection. Usaha ini dimiliki oleh Ibu Nurul dan suaminya. Secara umum, kegiatan bisnis yang dilakukan pemiliknya cukup kreatif dan sungguh melihat peluang. Lebih lanjut, usaha ini merupakan kegiatan bisnis membuat kerajinan sepatu dan sandal yang berbahan dasar limbah pabrik kulit. Artinya, memanfaatkan limbah pabrik kulit untuk dibentuk menjadi sandal dan sepatu yang mempunyai kualitas hampir sama dengan buatan pabrik, namun dijual dengan harga yang lebih murah.

Pelaku bisnis kedua menampilkan salah satu mahasiswa Fakultas Bisnis yang sudah mulai merintis kegiatan bisnis. Jeffry, begitu ia akrab disapa, adalah pemimpin usaha bisnis Herbal Tea yang dirintisnya dengan beberapa teman-teman se-Jurusannya. Ide bisnis Herbal Tea tersebut memang berawal dari sebuah perlombaan yang diadakan Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM), namun kemudian ia dan teman-temannya ingin melanjutkan bisnis tersebut.

Pada intinya, semangat dan inspirasi dari para pelaku bisnis itulah yang ingin ditularkan kepada para peserta seminar yang hadir. Logikanya, mencintai Indonesia salah satunya dapat diwujudkan dengan mencintai produk dalam negeri. Kemudian dengan dicintainya produk dalam negeri, peluang bisnis wiraswata semakin besar. Bukan hanya menjadi penonton atau penikmat, namun menjadi pelaku bisnis. Ayo berlomba-lomba menjadi pelaku bisnis!!! (Kristo)

Website Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya KLIK www.wima.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun