Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Alternatif 94 Unit I.B.2 bekerja sama dengan masyarakat RW 04 Tinalan, Prenggan, Kotagede, Yogyakarta, menyelenggarakan kegiatan "Masak Bersama Ibu-Ibu" sebagai bagian dari acara penarikan KKN. Acara ini berlangsung di rumah Ibu Dian dan Masjid Al-Barokah Tinalan Prenggan dengan tujuan mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat sekaligus merayakan kebersamaan selama masa pengabdian.
Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN)Kegiatan inti diawali dengan sesi memasak soto yang melibatkan mahasiswa KKN dan ibu-ibu RW 04. Acara resmi dimulai dengan pembukaan oleh pembawa acara Fatimah Nur Mukhlishoh dan pembacaan kalam Ilahi oleh santriwati TPA Masjid Al-Barokah, Kinara Syauqina Adli. Sambutan-sambutan dari ketua KKN UAD Alternatif 94 Janjang Purnomo Aji, dosen pembimbing lapangan (DPL) Dr. Moh. Irma Sukarelawan, S.Pd.Si., M.Pd., Ketua RW 04, serta Ketua RT 16, 18, 19, dan 20 turut menambah nuansa kebersamaan di acara ini. Kehadiran ibu-ibu jamaah masjid dan anak-anak TPA Masjid Al-Barokah juga memberikan semangat tersendiri.
Kemeriahan acara semakin terasa dengan penampilan rebana kasidah oleh ibu-ibu jamaah Masjid Al-Barokah yang membawakan lagu "Bismillah" dan "Sholawat Badar". Setelah itu, puncak acara berupa makan soto bersama menjadi momen yang dinanti-nantikan. Hidangan soto yang dimasak bersama menjadi simbol kebersamaan dan kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat. Suasana penuh keakraban ini menunjukkan keberhasilan kegiatan dalam membangun hubungan yang erat di tengah komunitas.
Ketua KKN, Janjang Purnomo Aji, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan masyarakat dan permohonan maaf atas segala kekurangan selama kegiatan berlangsung. Ia juga menegaskan pentingnya kegiatan sosial seperti ini dalam membangun kebersamaan.
Sementara itu, Dr. Moh. Irma Sukarelawan secara resmi menutup kegiatan dengan harapan bahwa sinergi antara mahasiswa dan masyarakat akan terus terjaga. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat RW 04 Tinalan, Prenggan, yang telah mendukung program ini. Penarikan KKN tersebut menandai berakhirnya masa pengabdian, tetapi semangat kebersamaan yang terjalin diharapkan akan tetap hidup dan berlanjut di masa depan. (Dilla)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H