Mohon tunggu...
Universitas Ahmad Dahlan
Universitas Ahmad Dahlan Mohon Tunggu... Lainnya - Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerminan Muslim yang Baik dengan Bertawakal kepada Allah SWT

6 Desember 2024   08:14 Diperbarui: 6 Desember 2024   08:19 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dr. Yoyo, S.S., M.A. Khatib Jum'at di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD). (Sumber: Lusi)

Salah satu rangkaian cerminan keimanan kepada Allah Swt. dapat dilihat pada aspek tawakal. Tawakal memiliki arti menyandarkan diri atau berserah diri kepada Allah Swt. setelah melakukan berbagai upaya maksimal. Sikap tawakal dengan berbasis keimanan yang kuat akan melahirkan rasa percaya diri. Hal ini dikarenakan seorang muslim berada di jalan yang benar dan ia percaya bahwa upaya tersebut juga benar menurut Allah. Maka ketika terdapat ancaman, intimidasi, dan hal buruk lainnya, orang yang bertawakal kepada Allah tidak takut akan hal tersebut. Mereka percaya bahwa Allah adalah sebaik-baik tempat bersandar. Allah berfirman pada Surah Ali Imran ayat 173 yang artinya, "Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung."

Allah juga berfiman pada Surah Ali Imran ayat 139 yang memiliki arti, "Janganlah kamu merasa lemah dan jangan bersedih hati, padahal kamu tinggi (derajatnya) jika kamu orang-orang mukmin." Hal ini dimisalkan seperti seorang murid ketika ujian. Jika ia tahu menguasai materi dan belajar maka ia akan mudah menyelesaikan ujian. Sikap ini pun hendaknya dimiliki oleh orang mukmin.

Tawakal tidak hanya berlaku pada saat ini, tetapi para pejuang pun mengandalkan keimanan yang kuat untuk berdiplomasi, seperti perjuangan Thariq bin Ziyad ketika menaklukkan Semenanjung Iberia yang hanya membutuhkan waktu 2 tahun dengan dibantu Musa bin Nusayr. Tentara Thariq bin Ziyad tidak mungkin mengalahkan pasukan Roderik jika tidak bertawakal kepada Allah. Maka keimanan yang teguh dan bertawakal kepada Allah menghasilkan muslim yang hebat dan kuat.

Allah memperingatkan hamba-Nya agar tidak bersikap melampaui batas, karena Allah tidak menyukai hal tersebut. Diplomasi yang baik menurut Al-Qur'an juga dapat digambarkan pada kisah Nabi Musa dan Harun ketika melawan Firaun. Dalam situasi tersebut, Nabi Musa menggunakan tutur kata yang baik untuk berdiplomasi dengan Firaun. Maka sebagai seorang muslim sudah sepantasnya menggunakan kata-kata yang baik kepada saudara seiman. Muslim yang baik semestinya mampu menyampaikan pesan-pesan moral dengan cara dan tutur kata yang baik.

Hal ini disampaikan pada khutbah Jum'at, 27 Jumadil Awal 1446 H bertepatan dengan 29 November 2024 oleh Dr. Yoyo, S.S., M.A. selaku Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Manusia, Keuangan, Kehartabendaan, dan Administrasi Umum Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

uad.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun