Narendra Bramantyo K.R, mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih dua juara sekaligus dalam cipta puisi, yakni juara I Cipta Puisi (DIEFSTARIA) Dies Natalis dan Festival Sastra dan Bahasa FIB Universitas Jenderal Soedirman dengan judul "Malam Kesetiaan" serta juara II Cipta Puisi Bulan Bahasa Universitas Sriwijaya berjudul "Tanjung Priok dan Bahasa-Bahasa Kesunyian yang Berlabuh ke Negeri Asal". Mahasiswa yang kerap disapa Narendra ini merupakan mahasiswa yang gemar mengikuti perlombaan.
Sejak menjadi mahasiswa baru di tahun 2021, Narendra aktif dalam berbagai kompetisi puisi. Dalam proses kreatifnya, ia hanya membutuhkan waktu sekitar dua hari untuk menyelesaikan satu puisi. Lalu untuk inspirasi dalam menciptakan puisi sering kali ia peroleh dari beberapa bacaan seperti bacaan tentang kalangan sastrawan.
Puisi yang ia ciptakan pun memiliki tema yang bervariasi setiap tiga bulannya. Berkenaan dengan tema puisi, ada satu yang menjadi ketertarikan baginya dalam menulis puisi, yaitu tema isu sosial. Dikarenakan perihal menyuarakan isu-isu sosial dapat dibungkus dengan kalimat-kalimat yang indah dan implisit.
Narendra kini semakin dikenal sebagai salah satu penyair muda berbakat berkat kumpulan-kumpulan puisinya yang sudah tersedia di situs web kompas.id dengan judul "Puisi-Puisi Karya Narendra Brahmantyo K.R". Puisi-puisi yang ia buat membantu menyemarakkan dunia sastra Indonesia dan dengan adanya kedalaman emosional serta imajinasi penulis membuat puisinya menarik perhatian para pembaca. Baginya, keindahan puisi tidak hanya terletak pada bahasa yang digunakan ataupun kata-kata yang indah, tetapi juga terletak pada bagaimana pengarang menyampaikan pesan secara implisit kepada pembaca.
Dalam menulis puisi, ia juga harus dihadapkan dengan tantangan berupa rasa malas, terutama ketika ia perlu melakukan riset untuk tema tertentu seperti sejarah. Perlombaan yang diikuti Narendra, berawal dari berani mencoba hal baru, dan tentunya lomba mudah didapatkan di platform Instagram.
Kemudian pada tahun 2022, mulai dari semester 3, Narendra ikut berpartisipasi dalam ajang Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) dan berhasil meraih juara III di tingkat fakultas. Di tahun berikutnya, 2023, ia berhasil meraih prestasi lebih tinggi sebagai juara I di tingkat fakultas dan masuk dalam 5 besar di tingkat universitas. Menjadi Mawapres merupakan pengalaman yang tidak disangka-sangka bagi Narendra, karena saat awal berprestasi ia hanya berpegang teguh dengan kata "berani" dan "mau mencoba". Namun dengan adanya jejak pengalaman di berbagai publikasi karya kejuaraan serta ajakan dari relasi mampu membuatnya sampai di titik ini.
Mengikuti Mawapres tidaklah mudah, dibutuhkan track record dalam perjalanan menjadi mahasiswa, berupa kejuaraan yang didapatkan, publikasi, dan karya yang diciptakan. Gagasan kreatif yang dihasilkan lebih mendalam, adanya presentasi, serta seleksi dari juri. Kelengkapan adanya publikasi jurnal sinta 4, kelanjutan proses menerbitkan jurnal sinta 2, dan 30 karya sastra puisi.
Di tengah perjalanan semester 7, Narendra masih menyempatkan diri untuk menulis karya sastra berupa puisi. Ia berusaha memberikan motivasi kepada mahasiswa lain agar berani mengambil kesempatan dan terus berusaha, sehingga memiliki banyak peluang, seperti menjadi Mawapres dan mengikuti berbagai perlombaan. Meskipun banyak kegagalan yang dialami di awal, ia percaya bahwa itu adalah bagian dari proses perjalanan yang harus dijalani. (Dilla)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H