Universitas Ahmad Dahlan (BEM FEB UAD) sukses menggelar Role Play Discussion pada Minggu, 27 Oktober 2024, di Ruang Auditorium Kampus III UAD. Kegiatan ini dirancang untuk melatih kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, berbicara di depan umum, serta memahami berbagai sudut pandang dalam menyelesaikan isu tertentu.
Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan BisnisHaziq Shidik, ketua BEM FEB UAD, menjelaskan bahwa program ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan analitis dan komunikasi mereka melalui diskusi interaktif. "Peserta diberikan skenario khusus dengan perspektif berbeda, seperti aktivis, akademisi, legislatif, birokrat, dan korporat. Mereka memainkan peran sesuai dengan perspektif yang ditentukan dan menyampaikan pendapat terhadap satu isu yang diangkat," jelasnya.
Latar belakang kegiatan ini berakar dari kebutuhan pengembangan soft skill mahasiswa untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks. "Kemampuan berpikir kritis, komunikasi, dan kerja sama tim menjadi keterampilan yang sangat dibutuhkan saat ini. Kami berharap, melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat lebih percaya diri dalam menyampaikan ide mereka dan memiliki wawasan yang lebih luas tentang isu-isu terkini," tambah Haziq.
Acara dimulai dengan pemaparan materi umum dari perwakilan JAKFI (Jaringan Akuntan dan Keuangan Indonesia), memberikan peserta pemahaman dasar mengenai isu yang akan dibahas. Selanjutnya, peserta dibagi menjadi lima kelompok berdasarkan perspektif yang ditentukan. Diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai argumen dan perdebatan yang muncul, menciptakan suasana kolaboratif yang hidup.
Peserta datang dari berbagai fakultas di UAD, menambah keragaman pandangan dalam diskusi. Setiap kelompok dipandu oleh fasilitator berpengalaman, seperti Ketua HMPS Akuntansi untuk perspektif akademis, Korwil Kopma untuk korporat, hingga Ketua Serikat Mahasiswa Indonesia Cabang Yogyakarta untuk perspektif aktivis. "Kehadiran fasilitator sangat membantu peserta menyusun argumen yang tajam dan terstruktur," ujar Haziq.
Ia juga berharap Role Play Discussion dapat dilaksanakan lagi dengan skala lebih besar dan dukungan lebih luas dari berbagai pihak. "Program ini memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif bagi mahasiswa, terutama dalam melatih kepercayaan diri dan wawasan mereka. Dengan dukungan yang solid, kami yakin kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin yang memberikan manfaat nyata bagi pengembangan diri mahasiswa," tutupnya. (eka)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H