Mohon tunggu...
Universitas Ahmad Dahlan
Universitas Ahmad Dahlan Mohon Tunggu... Lainnya - Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Alumnus UAD Kuliah Magister di Jepang Lewat Beasiswa MEXT

21 November 2024   13:46 Diperbarui: 21 November 2024   13:54 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nur Ramadhani, Alumnus Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Lanjut Studi Magister di Jepang (Foto: Dhani) 

Nur Ramadhani yang kerap disapa Dhani, lulusan Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2019, kini melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister di Departemen Software and Information Science, Iwate Prefecture University, Jepang. Dhani berhasil meraih beasiswa Monbukagakusho/MEXT, sebuah program prestisius dari pemerintah Jepang untuk mahasiswa internasional.

Selama masa kuliah di UAD, Dhani aktif dalam berbagai kegiatan akademik dan non-akademik. Salah satu pengalaman berkesannya adalah bergabung dengan tim RDC UAD di divisi KRSBI-H (R-Scuad), sebuah tim robotik yang mengembangkan robot humanoid untuk berkompetisi dalam ajang robotika nasional. Selain itu, ia juga menjabat sebagai asisten dosen dan student employee program studi, yang memberinya kesempatan untuk memperluas wawasan akademik, keterampilan teknis, dan kemampuan manajemen waktu serta kolaborasi tim.

Menurut Dhani, persiapan yang matang menjadi kunci keberhasilannya meraih beasiswa MEXT. "Saya memulai dengan fokus pada prestasi akademik, menjaga IPK di atas 3,20 dan memperdalam pengetahuan di bidang yang ingin saya tekuni," jelasnya. Selain itu, pengalaman non-akademik seperti menjadi asisten dosen turut memberikan keuntungan dalam menulis surat rekomendasi, yang menjadi dokumen penting dalam aplikasi beasiswa.

Dhani juga menekankan pentingnya menyiapkan proposal penelitian yang menarik dan relevan. Dalam aplikasinya, ia memilih topik terkait perangkat lunak dan teknologi informasi, bidang yang sejalan dengan rencana studinya. Kemampuan bahasa Inggris dan Jepang pun menjadi faktor penting yang ia tingkatkan sejak awal. "Kemampuan bahasa adalah kunci, baik untuk komunikasi akademik maupun kehidupan sehari-hari di Jepang," tambahnya.

Proses aplikasi beasiswa ini memang panjang dan penuh tantangan, tetapi Dhani menegaskan bahwa komitmen dan kesabaran adalah hal utama yang harus dimiliki. Ia menyarankan para calon penerima beasiswa untuk terus berlatih, menjaga semangat, dan tidak mudah menyerah. "Ketekunan adalah kunci untuk meraih beasiswa ini atau tujuan apa pun yang kita impikan," ujarnya.

Dhani berharap pengalamannya dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain yang ingin meraih beasiswa internasional. "Semoga tips yang saya bagikan bisa membantu teman-teman mencapai tujuan akademik dan karier cemerlang. Jangan takut untuk bermimpi besar dan mempersiapkan diri dari sekarang," pungkasnya. (Dilla)

uad.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun