Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyelenggarakan tablig akbar untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad saw. Acara ini berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi, English Department Student Association (EDSA), dan Himpunan Mahasiswa Matematika. Kegiatan yang berlangsung pada 28 September 2024 di Masjid Islamic Center UAD itu dihadiri oleh Wakil Dekan FKIP Dr. Suyatno, M.Pd.I., serta mahasiswa dari berbagai program studi di FKIP.
Dengan tema “Menjadi Rahmatan Lil Alamin Mewujudkan Dunia yang Penuh Kedamaian dan Kebaikan”, tablig akbar ini bertujuan mengajak seluruh mahasiswa untuk memahami lebih dalam makna rahmatan lil alamin, yang berarti membawa rahmat bagi seluruh alam. Dua pembicara, yaitu Ustaz Anton Ismunanto dan Ustaz Muhammad Faizar, diundang untuk memberikan ceramah seputar pentingnya menebarkan kasih sayang tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada seluruh makhluk hidup di alam semesta.
Aufa Bahaudin Zahid, selaku ketua panitia, dalam sambutannya menyatakan bahwa acara ini merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa FKIP untuk memperkuat ukhuwah serta memperdalam pemahaman agama. “Acara ini adalah pengingat bagi kita semua untuk terus berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain, sesuai dengan konsep rahmatan lil alamin,” ujar Aufa. Ia juga berharap agar acara ini dapat memberikan inspirasi bagi seluruh peserta untuk terus menyebarkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
Ali Johan, ketua BEM FKIP, turut menyampaikan sambutannya dengan menegaskan bahwa tema yang diangkat selaras dengan ajakan untuk menyebarkan kebaikan dari hal-hal kecil. “Semoga dengan kegiatan ini, kita bisa memulai kebaikan kecil yang nantinya meluas ke ranah yang lebih besar. Jangan sampai apa yang kita dapatkan hari ini hilang begitu saja, mari kita bawa dan terapkan dalam keseharian kita,” tegas Ali.
Sementara itu, Wakil Dekan FKIP dalam sambutannya mengingatkan para mahasiswa tentang pentingnya menyeimbangkan aspek akademis dengan sisi spiritualitas. Menurutnya, kegiatan tablig akbar seperti ini merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan rohani yang mungkin tidak sepenuhnya terpenuhi dari kegiatan perkuliahan. “Menjadi rahmatan lil alamin artinya menebar kasih sayang bagi seluruh alam. Namun, sebelum menebar rahmat ke luar, kita harus mulai dari diri sendiri, dengan menunaikan hak-hak diri,” ungkap Dr. Suyatno.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan mahasiswa FKIP UAD dapat semakin memahami nilai-nilai rahmatan lil alamin dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat ukhuwah antarsesama mahasiswa serta memperkaya wawasan spiritual mereka. (Din)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H