Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 127 Unit VII.A.1 menyelenggarakan sosialisasi pembuatan pupuk organik cair (POC) dan tanaman budi daya dalam pot (tabulapot). Kegiatan dilaksanakan pada Senin, 19 Agustus 2024 di Balai Dusun Jetis, Hargomulyo, Gedangsari, Gunungkidul.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN)Acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Dusun Jetis akan pentingnya menjaga lingkungan. Selain itu, juga untuk mengurangi jumlah limbah rumah tangga dengan memanfaatkan barang-barang yang umumnya dianggap sampah, seperti air cucian beras dan galon bekas, sehingga mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik di dusun.
Kegiatan dimulai dengan sesi pengenalan tentang pentingnya pertanian berkelanjutan dan pengelolaan sampah rumah tangga yang disampaikan oleh Iftitah Nur Masyaningrum yang berasal dari Program Studi (Prodi Biologi) juga Irgi Yori dari Prodi Hukum. Ibu-ibu PKK diperkenalkan pada konsep tabulapot, yang memungkinkan mereka menanam buah-buahan di ruang terbatas, seperti di pekarangan rumah menggunakan pot dari galon bekas.
Mereka pun diberikan penjelasan mengenai POC, yang dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti air cucian beras dan sisa-sisa organik lainnya. Pemanfaatan air cucian beras ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memberikan nutrisi tambahan bagi tanaman. Ibu-ibu PKK diajak langsung untuk mempraktikkan pembuatan POC. Bahan-bahan seperti air cucian beras, tetes tebu, dan E4. Proses ini disertai dengan penjelasan tentang manfaat masing-masing bahan dan cara menggunakannya pada tanaman agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Setelah pembuatan POC, ibu-ibu PKK memulai kegiatan menanam bibit buah-buahan dalam pot. Galon bekas yang sudah dipersiapkan sebelumnya diisi dengan campuran tanah dan pupuk organik. Setiap peserta diajarkan cara menanam bibit dengan benar, termasuk cara merawat tanaman agar tumbuh subur dan sehat, serta pentingnya pemberian POC secara rutin. Sesi ini diakhiri dengan diskusi terbuka di mana ibu-ibu PKK dapat bertanya dan berbagi pengalaman mereka seputar penanaman dan penggunaan POC. Banyak dari mereka yang sangat tertarik dan berencana untuk menerapkan metode ini di rumah masing-masing.
Antusiasme warga Dusun Jetis terhadap program yang telah dilaksanakan sangat tinggi. Ibu-ibu PKK, sebagai peserta utama, menunjukkan minat yang besar dalam mempelajari teknik pembuatan POC dan menanam buah dalam pot. Mereka sangat aktif terlibat dalam setiap tahapan kegiatan, mulai dari edukasi hingga praktik langsung. "Saya jadi tahu ternyata air cucian beras bisa dijadikan pupuk. Sekarang saya tidak langsung membuangnya, tetapi digunakan untuk menyiram tanaman," ujar salah ibu PKK Dusun Jetis.
Harapan dari Iftitah selaku tim Unit VII.A.1 yaitu program ini tidak hanya berhenti setelah kegiatan selesai, tetapi terus berlanjut. Sehingga warga Dusun Jetis secara mandiri dapat menerapkan dan mengembangkan pengetahuan yang telah mereka peroleh. (Dilla)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H