Mohon tunggu...
Universitas Ahmad Dahlan
Universitas Ahmad Dahlan Mohon Tunggu... Lainnya - Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Program My Precious Life Mahasiswa UAD untuk Membabat Mitos Pulung Gantung

22 Juli 2024   14:01 Diperbarui: 22 Juli 2024   14:05 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim PKM-PM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) lakukan rangkaian kegiatan untuk membabat mitos pulung gantung di Gunungkidul (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang berasal dari Program Studi Psikologi dan Program Studi Ilmu Komunikasi berhasil melakukan pengabdian masyarakat di Gunungkidul dengan topik mitos pulung gantung. Pengabdian masyarakat yang membanggakan ini merupakan ide dari Dimas Brian Adi Putra, Alvin Nuru Syah Gunawan, Raka Pramudita Hidayat, Mahia Nasywa Paramesti, dan Nur Asfia, dengan dosen pendamping Sri Kushartati S.Psi., M.A., Psikolog.

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2024, Dimas dan tim mendapatkan lolos pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Mereka mengangkat judul "My Precious Life: Strategi Membabat Narasi Mitos Pulung Gantung sebagai Rekonstruksi Perilaku Sosial Kelompok Rentan Bersama PKK Dusun Ngampel Gunungkidul" dalam skim PKM Pengabdian Masyarakat.

Tingginya kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul, DIY, sering dikaitkan dengan keberadaan narasi mitos pulung gantung. Pulung gantung direpresentasikan sebagai makhluk gaib yang dipercaya dapat mendorong individu melakukan gantung diri. Mirisnya, mitos ini masih dipercaya oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Gunungkidul hingga saat ini. Hal itulah yang menjadi latar belakang dilakukannya pengabdian masyarakat oleh tim tersebut.

Pengabdian ini memiliki program besar yang dinamai "My Precious Life" dengan tiga rangkaian kegiatan terdiri atas training of trainer menyasar kader PKK Dusun Ngampel, psikoedukasi permainan Mbalang Lintang yang menyasar lansia selaku kelompok rentan bunuh diri, dan psychological campaign yang terdiri atas banner, flyer, dan poster untuk masyarakat Dusun Ngampel, Gunungkidul.

Hasilnya, dari tiga rangkaian kegiatan yang menyasar kelompok berbeda, ditemui bahwa mulai terdapat perubahan pemahaman terhadap narasi mitos pulung gantung yang tadinya sebagai penyebab bunuh diri seseorang, menjadi masalah kesehatan jiwa. Masyarakat dan kader PKK mulai memahami cara untuk melakukan deteksi dini terhadap ide bunuh diri. Mengingat masyarakat dan kader PKK tidak mampu melakukan tindakan lanjutan, maka tim PKM-PM melakukan koordinasi dengan Puskesmas Tepus II untuk menjadi bantuan tenaga kesehatan yang mengawasi dan menerima laporan terkait individu yang disinyalir memiliki ide bunuh diri.

Manfaat dari pengabdian ini yaitu agar lansia selaku kelompok rentan dapat memahami kebermaknaan hidupnya melalui permainan Mbalang Lintang yang dirancang edukatif dan interaktif. Kader PKK dan masyarakat yang tadinya tidak memiliki pengetahuan serta bekal untuk melakukan deteksi dini terhadap ide bunuh diri dan melakukan pertolongan pertama setelah dilaksanakan program "My Precious Life", terlihat adanya perubahan pemahaman dan pengetahuan. Selain itu juga menurunkan kepercayaan terhadap narasi mitos pulung gantung yang telah terjadi di Kabupaten Guningkidul.

"Harapan dengan diadakannya pengabdian ini, apa yang telah kami berikan seperti training of trainer, psikoedukasi, dan psychological campaign, dapat terus berjalan. Tentunya kami juga berharap agar kasus bunuh diri di Kabupaten Gunungkidul terus menurun karena adanya pengawasan secara rutin terhadap berjalannya program "My Precious Life" yang merupakan ide kami," ujar Dimas, selaku ketua tim. (Dilla)

uad.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun