Mohon tunggu...
Universitas Ahmad Dahlan
Universitas Ahmad Dahlan Mohon Tunggu... Lainnya - Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Kenali Teknik Pengomposan yang Baik

2 Maret 2024   17:48 Diperbarui: 2 Maret 2024   17:48 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joglosemar. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com

Pencemaran lingkungan bukan merupakan suatu fenomena baru, tetapi masih menjadi permasalahan besar di setiap daerah. Dampak yang dihasilkan dari pencemaran lingkungan tidak hanya merugikan manusia, tetapi ekosistem alam pun terkena imbasnya. Salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan yakni pembuangan sampah organik. Sampah organik sering dianggap sepele karena dapat terurai. Faktanya, terurai pun membutuhkan proses sehingga sampah ini memiliki potensi merusak lingkungan. Buruknya kualitas air merupakan contoh dampak dari tercemarnya lingkungan akibat sampah organik.

Berdasarkan fakta tersebut, membuat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Reguler Periode 119 Unit III.B.2 yang bertempat di Dusun Banjarsari, Wonokerto, Turi, Sleman, melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat untuk mengelola sampah organik menjadi pupuk kompos. Tujuannya untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Masyarakat yang hadir kebanyakan merupakan petani dengan budi daya tanaman salak dan petani cabai. Selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan, masyarakat juga mendapatkan manfaat dari pengelolaan sampah tersebut. Media sampah organik yang digunakan yakni sampah organik rumah tangga berupa sayuran busuk dan buah-buahan busuk.

"Pelatihan yang efektif dapat membantu petani memahami proses pembuatan kompos dengan benar, termasuk pemilihan bahan baku yang tepat, teknik pengomposan yang baik, dan manajemen penggunaannya di lahan pertanian. Dengan demikian, hal ini dapat mendorong adopsi praktik pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi produktivitas pertanian dan lingkungan sekitarnya," tanggapan salah satu petani yang hadir dalam kegiatan.

Cara pembuatan, bahan, dan alat yang digunakan dalam membuat pupuk kompos cukup mudah. Masyarakat cukup mengumpulkan sampah organik rumah tangga, apabila bentuknya besar disarankan untuk dipotong kecil-kecil agar mempercepat pembusukan. Setelah itu sampah organik diletakkan di sebuah ember, yang kemudian sampah ditimbun tanah dengan perbandingan sampah dan tanah 2:1. Kemudian, tambahkan larutan EM4 secukupnya, aduk hingga merata. Simpan campuran bahan tersebut dengan ember ditutup rapat. Setelah satu minggu, aduk kembali campuran bahan itu. Baru di minggu kedua, pupuk kompos siap digunakan. Semakin lama pengendapan, kualitas pupuk kompos akan semakin baik. Penggunaan pupuk kompos dapat digunakan di tanaman mana pun. Penggunaan dilakukan dengan cara menyebarkan pupuk kompos secara merata di atas tanah yang ditumbuhi tanaman. (doc)

uad.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun