Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memberikan edukasi kesehatan dengan tajuk "Ayo Cuci Tangan dengan Sabun dan Air" terhadap tiga sekolah di Berbah, Sleman, yaitu TK ABA Karangharjo, TK ABA Berbah, dan PGPAUD Karangharjo (15-10-2022). Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia dan diikuti oleh lebih dari seratus peserta.
apt. Lolita, M.Sc. dan apt. Azis Ikhsanudin, M.Sc. yang tergabung dalam tim pengabdian masyarakat dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM)Perubahan cuaca yang ekstrem di musim penghujan dapat memengaruhi daya tahan tubuh anak. Mereka jadi lebih rentan terserang infeksi kuman seperti bakteri, virus, dan parasit. Mencuci tangan dengan sabun dan air merupakan salah satu cara termudah untuk mencegah penularan kuman penyebab penyakit. Dalam kesempatan ini, anak-anak dilatih untuk mempraktikkan teknik tujuh langkah cuci tangan yang baik sesuai dengan standar World Health Organization (WHO).
"Melalui aransemen lagu 'Balonku' yang digubah liriknya, diharapkan anak-anak lebih mudah mengingat langkah cuci tangan tersebut dan bisa terus mempraktikkannya," ungkap Lolita. Sementara itu, masing-masing kepala sekolah juga sangat mengapresiasi kegiatan pengabdian masyarakat yang diusung oleh tim UAD. Mereka menyampaikan bahwa kegiatan yang digelar telah mampu memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, serta kesadaran akan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah untuk guru, staf, siswa, juga orang tua.
Sebelumnya, lini masa pengabdian telah dimulai sejak bulan Juni 2022 dan berlangsung hingga Oktober 2022. Tim mengawali agenda dengan kegiatan edukasi kesehatan yang mengangkat topik "Upaya Peningkatan Kewaspadaan dan Respons terhadap Penularan Penyakit Kuning Akut Misterius". Pembahasan tersebut dipilih karena anak-anak usia dini memiliki risiko tinggi untuk terserang penyakit kuning. Oleh sebab itu, orang tua harus memahami cara deteksi dan pencegahan dini infeksi pada anak.
Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan hand sanitizer kepada seluruh guru, staf, orang tua, dan siswa sebagai peserta. Mereka sangat antusias dan mampu mengikuti praktik pembuatan dengan aman dan sesuai persyaratan. Secara keseluruhan, peserta menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim UAD telah berjalan sukses. (tsa)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H