Mohon tunggu...
Universitas Ahmad Dahlan
Universitas Ahmad Dahlan Mohon Tunggu... Lainnya - Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Passion Tidak Sama dengan Hobi

10 September 2022   10:34 Diperbarui: 10 September 2022   10:34 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Passion Class dalam rangkaian Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas UAD)

Dalam gelaran Passion Class yang dihelat pada Kamis, 8-9-2022, sebagai bagian dari Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Trisna Risani K. didapuk sebagai pembicara untuk mengisi tentang passion dalam diri mahasiswa. Selama kurang lebih satu jam, ia menjelaskan secara komprehensif perihal cara untuk menemukan passion yang sesuai dengan diri kita.

Pertama, perlu digarisbawahi bahwa passion tidak sama dengan hobi. Passion adalah perasaan antusias atau motivasi untuk melakukan sebuah aktivitas, seseorang akan punya keinginan besar untuk melakukan aktivitas tersebut jika ia menyukainya. Berbeda dengan hobi yang hanya bersifat kesenangan dan dilakukan ketika senggang.

Trisna kemudian mengutip sebuah kalimat yang berbunyi "allow your passion to become your purpose, and it will one day become your profession". Biarkan passion jadi tujuanmu, dan suatu hari ia akan jadi pekerjaanmu. Untuk mencapai titik tersebut, cara yang bisa dilakukan para Dahlan Muda antara lain adalah aktif selama kuliah, memanfaatkan facility and resources dari kampus dan daerah, serta terus mencari peluang yang sesuai.

"Kuncinya adalah kenali passion dan pastikan linear dengan goals yang akan dicapai," terang Trisna. Ia juga menambahkan, seseorang akan terlihat ahli secara natural ketika berproses sesuai passion.

Lebih lanjut, ia memaparkan tentang cara-cara alternatif untuk bisa mengenali passion pada diri sendiri. Pertama adalah self-analysis menggunakan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), lalu mulai identifikasi value dalam diri kita. Selanjutnya, eksplor hal-hal yang ingin dicoba, bangun relasi dengan orang-orang di bidang yang disukai, dan investasikan waktu terbanyak untuk hal-hal yang membuat tertarik. Terakhir, Trisna berpesan bahwa tidak ada batasan, mulailah dengan "kenapa", dan temukan alasanmu. (tsa)

uad.ac.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun