Mohon tunggu...
Universitas Ahmad Dahlan
Universitas Ahmad Dahlan Mohon Tunggu... Lainnya - Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Perguruan Tinggi Muhammadiyah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peringatan IWD di Universitas Ahmad Dahlan

11 Maret 2022   13:16 Diperbarui: 11 Maret 2022   13:21 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seluruh peserta bersama dengan pemateri Peringatan International Women Day di Universitas Ahmad Dahlan (Foto: Istimewa)

Setiap 8 Maret telah ditetapkan sebagai Internasional Women Day (IWD) atau yang sering kita sebut dengan Hari Perempuan Internasional. Beberapa aksi pun digelar untuk memperingati IWD tersebut. Sebagai salah satu bidang yang memiliki fokus kepada isu-isu mengenai perempuan, Bidang Immawati Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berupaya untuk ikut serta menyemarakkan IWD di lingkungan IMM, yaitu dengan menghadirkan diskusi dengan tema "Peran Perempuan sebagai Pilar Peradaban Umat dan Bangsa".

Dengan menghadirkan pemateri Immawati Ajeng Riadwi Yunanto, yang merupakan demisioner bidang Riset Pengembangan Keilmuan IMM FAI pada tahun 2020-2021, acara ini berlangsung selama 2 jam dan diikuti 36 peserta. Mereka tidak hanya berasal dari IMM FAI saja, melainkan hadir juga peserta dari komisariat lain. Kegiatan dilaksanakan secara tatap muka langsung bertempat di halaman Gedung Kedokteran Kampus IV UAD.

"Latar belakang diadakannya diskusi yang kami namakan Dialog Immawati ini untuk merefleksikan hari perempuan internasional tahun ini, serta mengedukasi sekaligus merefleksikan kembali peranan perempuan yang selama ini mungkin menjadi hal yang tabu di kehidupan sosial. Sementara itu, kita tahu bahwa keterlibatan perempuan dalam sektor kehidupan sosial sangat memengaruhi dan menjadi penguat dari suatu peradaban itu sendiri," tutur Raisah Hani, selaku ketua bidang IMMawati PK IMM FAI.

Harapan setelah diadakannya diskusi ini, mahasiswa tidak lagi merasa tabu dengan persoalan peranan perempuan dalam sektor kehidupan sosial masyarakat. Realitas adanya laki-laki dan perempuan adalah salah satu Sunnatullah, keseimbangan dua jenis makhluk Allah ini bisa saling melengkapi dan bekerja sama secara proporsional pada segala kehidupan. (wid)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun