Mohon tunggu...
Universitas Harapan Bangsa
Universitas Harapan Bangsa Mohon Tunggu... Lainnya - Kampus 1: Jl. Raden Patah No. 100, Ledug Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas ; Kampus 2: Jl. Wahid Hasyim No. 274 A, Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan Kabupaten Banyumas

Universitas Harapan Bangsa berkomitmen untuk terus tumbuh dan berkembang menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas di bidang Ilmu Kesehatan, Ilmu Sosial, dan Ilmu Sains dan Teknologi serta mencetak lulusan yang handal untuk menjawab semua tantangan dan kebutuhan di dalam negeri maupun di dunia internasional.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sempat Insecure Saat Tiba di Jepang, Kini Nyaman dan Tak Ingin Pulang

27 Desember 2024   09:42 Diperbarui: 27 Desember 2024   09:42 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kavita Dwi Pramudya, Mahasiswa Program Magang ke Jepang UHB. (Property of UHB) 

Cerita Kavita Dwi Pramudya Menjalani Program Magang Jepang

PURWOKERTO -- Dua bulan pertama menjalani program magang di Jepang telah mengubah banyak hal bagi Kavita Dwi Pramudya. Meski awalnya sempat insecure dan merasa ragu, Kadiva sapaan akrabnya, kini justru merasa semakin betah menjalani hari-harinya sebagai peserta Program Magang Jepang Universitas Harapan Bangsa (UHB) Purwokerto.

"Awalnya saya berpikir, 'Apa saya bisa menjalani magang satu tahun di sini?' Tapi baru dua bulan, saya sudah merasa nyaman dan malah tidak ingin pulang," ungkap Kadiva yang masuk Program Magang Jepang Bacth 8 yang berangkat pada 21 Oktober 2024 bersama lima mahasiswa UHB lainnya.

Kadiva, yang merupakan anak kedua dari pasangan Kusmiyati dan Sutarwan, menjalani program ini di rumah sakit yang kebetulan memiliki kenangan khusus. Tempat tersebut adalah lokasi yang sama di mana kakaknya, Friska Ambarwati, pernah magang beberapa tahun lalu. Bahkan lantai dan rekan kerja yang ditemui pun tak berubah.

"Saat saya menyebut kak Friska adalah kakak saya, mereka langsung ingat dan menyambut saya dengan hangat. Rasanya seperti membawa nostalgia," tuturnya.

Salah satu hal yang membuat adaptasi Kadiva berjalan mulus adalah penguasaan bahasa Jepang. Sejak semester satu di kampus, ia sudah belajar bahasa Jepang, namun baru serius mempelajari bahasa khusus di lingkungan kerja dua bulan sebelum keberangkatan.

"Alhamdulillah, sekarang sudah lancar. Bahkan teman-teman magang sering bertanya pada saya, dan staf rumah sakit juga sering memuji kemampuan bahasa Jepang saya. Mereka bilang, 'Bahasa Jepangnya bagus banget,'" cerita Kadiva sambil tersenyum bangga.

Kadiva pun memiliki metode unik dalam belajar bahasa. Menurutnya, kunci utama adalah rasa suka dan niat. "Kalau sudah suka, belajar apa pun pasti cepat masuk. Selain itu, saya selalu cerewet bertanya-tanya agar lebih mudah paham," jelasnya.

Tak hanya bekerja, Kadiva juga memanfaatkan waktu untuk mengeksplorasi budaya dan tempat-tempat menarik di Jepang. Selama dua bulan ini, ia sudah mengunjungi pantai, American Village, hingga mencicipi berbagai makanan khas Jepang.

Di rumah sakit tempatnya magang, Kadiva berkesempatan mengikuti acara tahunan yang disebut Kaisha. Acara ini menjadi momen hangat untuk saling mengenal dengan rekan kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun