Hasil dari perjuangan Siti selama di Jepang tak hanya berupa pengalaman, tetapi juga tabungan yang ia siapkan untuk melanjutkan pendidikan NERS.
"Saya ingin menjadi perawat. Uang hasil magang saya tabung untuk biaya kuliah NERS. Di Jepang juga mengajarkan saya bahwa mimpi bisa tercapai asal kita berusaha dan tidak menyerah," tuturnya.
Perjalanan Siti, dari seorang anak pemalu di Banjarnegara hingga menjadi sosok mandiri di Jepang, adalah inspirasi bagi banyak orang. Ia membuktikan bahwa mimpi besar bisa dimulai dari keberanian mengambil langkah kecil. Â
"Jangan takut bermimpi dan jangan menyerah mengejar mimpi," pesan Siti, yang kini bersiap kembali ke Indonesia dengan segudang pengalaman berharga.
Dukungan orang tua, kampus, dan kerja kerasnya sendiri telah membawa Siti menuju pengalaman luar biasa yang akan menjadi bekal berharga untuk masa depannya.
Terpisah, Rektor Universitas Harapan Bangsa, Dr. Yuris Tri Naili, S.H., KN., M.H., turut bangga atas pencapaian Siti. Menurutnya, program magang ini adalah salah satu wujud komitmen UHB dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja global.
"Kami di UHB percaya bahwa pengalaman internasional memberikan nilai tambah yang sangat besar bagi mahasiswa. Melalui program magang ini, mereka tidak hanya belajar tentang dunia kerja, tetapi juga memperkaya wawasan budaya dan meningkatkan soft skills seperti kemandirian dan kemampuan beradaptasi," jelas Dr. Yuris.
Ia juga menambahkan dukungan dari pihak kampus selalu tersedia, mulai dari pembimbingan awal hingga proses keberangkatan.
"Kami bangga melihat mahasiswa seperti Siti yang berani keluar dari zona nyaman dan berjuang untuk masa depannya," tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H