ketika kereta kencana-Nya yang keemasan muncul
aku datang mengetuk di setiap pintu gerbong-Nya
bukan nanti sekarang, kemarin juga sering
tapi tak serajin sekarang ini
.
Oh, kereta kencana
aku memelukmu dalam kerahasiaan hatiku
karena untuk-Nya aku menunggumu
.
kutanggalkan semua bebanku di setiap rel-Nya
yang dapat menampung segalanya
dengan kereta kencana-Nya aku mengharap kesempurnaan
selayak Dia mengatupkan kelopak layu teratai di setiap petang
.
bersama kereta kencana
kurebahkan jiwaku tuk memuja-Nya
sampai selubung malam lelah terhadap siang
meluputkan pandangan yang cahaya-Nya menyentuh tidurku
~-~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H