Mohon tunggu...
Halim Malik
Halim Malik Mohon Tunggu... Administrasi - Pendidik

HUMBLE

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kereta Kencana

2 Agustus 2012   23:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:18 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika kereta kencana-Nya yang keemasan muncul

aku datang mengetuk di setiap pintu gerbong-Nya

bukan nanti sekarang, kemarin juga sering

tapi tak serajin sekarang ini

.

Oh, kereta kencana

aku memelukmu dalam kerahasiaan hatiku

karena untuk-Nya aku menunggumu

.

kutanggalkan semua bebanku di setiap rel-Nya

yang dapat menampung segalanya

dengan kereta kencana-Nya aku mengharap kesempurnaan

selayak Dia mengatupkan kelopak layu teratai di setiap petang

.

bersama kereta kencana

kurebahkan jiwaku tuk memuja-Nya

sampai selubung malam lelah terhadap siang

meluputkan pandangan yang cahaya-Nya menyentuh tidurku

~-~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun