Mohon tunggu...
Halim Malik
Halim Malik Mohon Tunggu... Administrasi - Pendidik

HUMBLE

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya Terakhir yang Redup Ditelan Malam

1 Agustus 2012   00:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:23 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puasa, samar-samar mulai memucat

Meninggalkan hulu tepian ramadhan

Melewati sabana dzikir seindah mimpi

Bersama arus yang deras menuju hilir fitri

.

Untuk sementara waktu...

Ramadhan bagai insektisida dosa

Memerangkap nafsu yang merenggut keliman iman

Bagai terlindung oleh hawa musim semi yang lembut

.

Bulan-bulan lain akan datang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun