Mohon tunggu...
Halim Malik
Halim Malik Mohon Tunggu... Administrasi - Pendidik

HUMBLE

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Retak

19 Mei 2015   20:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:49 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1425072756690337234

terkadang,ada saatnya…

kita harus mengambil keputusan tersulit

seumpama perang yang selalu meminta korban

seperti situasi sekarang yang telah engkau ciptakan

*

pada kelamnya jiwa, pada buramnya mimpi

dan ketaksetiaan pada janji yang pernah terucap

rasa itu pun tak kau gubris hingga bertambah perih

aku seumpama mendekap sebuah cermin yang retak

*

dan ketika malam telah menghimpun senyap

aku bahkan tak sempat mengusap lembut bayangmu

tak ada lagi wangi dupa yang terbawa angin liar

*

akhirnya aku tersadar

bahwa hidup adalah sebuah perjalanan

yang terus memahat jejak sampai menemukan takdir

*

bantulah aku untuk mengikhlaskan…

tentang serajut asa yang hanyut (entah kemana)

walaupun aku tahu bagaimana rasanya setelah kehilangan

~*~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun