Mohon tunggu...
Halim Malik
Halim Malik Mohon Tunggu... Administrasi - Pendidik

HUMBLE

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia yang Kesepian

3 April 2012   00:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:06 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tak mungkin aku selalu memikirkanmu

aku tak ingin rasaku tergugah seperti dulu

walau perasaan itu masih ada, dan mungkin…

selamanya ‘kan mengakar di dalam hati

.

aku tersiksa setiap kali membayangkannya

dan lebih tersiksa lagi setelah kehadiranmu saat ini

aku tak pernah mengira sama sekali kau akan ada di sini

barangkali kita harus berpasrah diri dan belajar melupakan

sekelebat pandang ke masa lalu yang telah hilang

.

di sepanjang sisa hidupku

yang kuinginkan kedamaian dan hidup tenang

aku harus memintalnya sendiri, mungkin sudah seharusnya begitu

bahwa kau dan aku hanya berjodoh dalam mimpi

saat memejamkan mata dan terbuai sampai tidur

kita menikmati kenyataan kesepian yang berdebur khidmat

bersama kesunyian yang sempurna

sampai tak terbangun keesokan harinya

~~*~~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun