Mohon tunggu...
Halim Malik
Halim Malik Mohon Tunggu... Administrasi - Pendidik

HUMBLE

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Atas Nama Ketulusan

11 April 2011   17:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:54 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu.., aku memang memendam keraguan akan kesetiaan

Dirimu mengandung dusta yang melahirkan dusta lainnya

Telah cukup sandiwaramu yang amat apik dan sempurna

Inilah benang merah pertemuan sekaligus perpisahan

Janji telah kau ingkari, mari kita akhiri petualangan

.

Sekarang kau baru sadar

Tak ada apa-apa di tengah gurun

Kecuali debu yang kau dapati

.

Ketahuilah…!

Ada bagian lain yang terluka di batinku

Seikhlas apapun aku melepasmu

Terukir di balik tabir beralur

Usah lagi kau tangisi

Sedang aku yang tersakiti tak mampu menangis lagi

.

___________________________________________________

DESA RANGKAT  menawarkan kesederhanaan cinta untuk anda,  datang, bergabung  dan berinteraksilah bersama kami

(Klik logo kami)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun