Mohon tunggu...
Uni Eska
Uni Eska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat yang memiliki hobi menulis dan membaca novel.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Stop Scrolling! Cara Membebaskan Diri sari Belenggu FOMO

7 Desember 2024   20:23 Diperbarui: 7 Desember 2024   20:33 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kamu merasa gelisah saat melihat teman-temanmu sedang liburan di tempat yang eksotis, atau ketika mereka mengunggah foto makanan yang terlihat sangat menggugah selera? Atau mungkin kamu sering merasa perlu terus-menerus memeriksa notifikasi media sosial untuk memastikan tidak ketinggalan informasi terbaru? Jika iya, bisa jadi kamu sedang mengalami Fear of Missing Out atau FOMO.

Menurut penelitian Pew Research Center (2018), FOMO adalah fenomena yang semakin umum di kalangan pengguna media sosial, terutama di kalangan anak muda. FOMO merupakan perasaan cemas atau takut ketinggalan sesuatu yang sedang dialami orang lain. Di era digital seperti sekarang, FOMO semakin mudah dirasakan karena kita terus-menerus terpapar kehidupan orang lain melalui media sosial. Padahal, membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain hanya akan membuat kita merasa tidak cukup baik dan memicu perasaan iri.

Mengapa FOMO Berbahaya?

Riset dari American Psychological Association (2018) mengungkapkan bahwa FOMO bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental kita. Beberapa dampak negatif FOMO antara lain:

  1. Stres dan kecemasan: Studi University of Missouri (2019) menunjukkan bahwa terus-menerus merasa harus mengikuti tren atau standar yang ditetapkan orang lain bisa menyebabkan stres dan kecemasan yang berkepanjangan.

  2. Kurang tidur: Kebiasaan memeriksa ponsel sebelum tidur atau tengah malam untuk melihat notifikasi media sosial bisa mengganggu kualitas tidur.

  3. Depresi: Penelitian menunjukkan bahwa perasaan tidak bahagia dan tidak puas dengan hidup sendiri bisa memicu depresi.

  4. Hubungan sosial yang terganggu: Terlalu fokus pada dunia maya bisa membuat kita mengabaikan hubungan sosial di dunia nyata.

Cara Mengatasi FOMO

Untungnya, FOMO bisa diatasi. Berikut beberapa tips yang didukung oleh penelitian ilmiah:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun