Menurut Dr. Ibrahim Elfiky, gigitan ular sangat menyakitkan tapi tidak mengakibatkan kematian. Yang menyebabkan kematian adalah racun yang mengalir mengikuti peredaran darah.
Begitu pun halnya dengan pikiran negatif. Sebuah pikiran negatif yang hanya sekadar terlintas dan berlalu pergi tak membahayakan. Namun, akan sangat berbahaya, jika terjadi pengulangan terus menerus  hingga pikiran buruk menumpuk memenuhi memori seseorang.
Pikiran negatif yang berkelanjutan seperti ini akan membuat harapan punah dari dalam diri. Bahkan bisa melahirkan kecemasan tidak wajar, merasa hidup hanya dipenuhi kesengsaraan. Hingga merasa memiliki penderitaan tiada berujung.
Bahkan pikiran negatif akut akan menjelma menjadi sebuah kekuatan imajinasi untuk masuk pada berbagai hal buruk. Walaupun dia sedang berhadapan dengan segala sesuatu yang positif.
Inilah yang menjadi sumber masalah dalam hidup seseorang yang selalu terkungkung dalam pikiran negatif.
Misalnya, ketika seseorang kerap berpikiran negatif mendapat pujian, sebuah kecurigaan akan langsung menyusup ke dalam hati dan pikirannya. Ia akan bertanya, apa yang dikehendaki oleh orang yang memujinya. Hingga muncul kecurigaan dan kewaspadaan dengan dosis tak wajar.
Namun jika dikritik, ia merasa terhina dan merasa direndahkan. Inilah yang terjadi pada individu yang memelihara penyakit pikiran negatif.Â
Ia akan cenderung melihat segala sesuatu dengan kaca mata negatif. Sehingga, apa pun yang dialaminya, ia akan selalu merasa buruk, kesulitan dan menderita. Apa pun yang ditemuinya akan memunculkan masalah baru.
Jika hal ini dibiarkan terus menerus membelenggu pikiran, maka saat itulah detik-detik kehancuran potensi dalam diri seseorang sedang dimulai. Bahkan bisa menjadi pemicu depresi, frustasi hingga mengganggu kestabilan jiwa.Â
Sebelum semuanya terlambat segera berbenah. Segera penuhi pikiran dengan kekuatan dan prasangka positif. Agar semua energi negatif yang mengancam pikiran terkalahkan bahkan sirna.
Kedua, anti kritik. Sejatinya tiada manusia yang sempurna. Karena kesempurnaan hanya milik Allah semata. Secerdas apa pun seseorang, dapat dipastikan ia memiliki kekurangan dan titik lemah.