"Mbaa, mau nyayur ini gak? Belum pernah nyoba to?"
Suara itu begitu nyaring memanggilku dari balik pintu. Aku bergegas menemui. Rupanya Bude Parti, tetangga desa sebelah yang kerap membagi hasil panen dari kebun dan sawah sendiri. Beliau sudah bersiap memberiku seikat tangkai daun berwarna hijau, berharap aku mau mencoba.
"Niku nopo bude? Saya belum pernah masak, gak ngerti caranya, hehe."
"Kui lompong, enak yo!"
"Walah lompong to, saya taunya kalau sudah mateng, kalau yang mentah belum pernah...."
Kebetulan saat itu aku sedang buru-buru mau pergi. Sehingga bude pun menyerahkan tangkai daun tersebut ke tetangga.
Rupanya bude tak menyerah begitu saja, kemarin aku kembali ditawari tangkai daun yang sama.
"Iki ora gatel yo, dicoba dulu!"
Aaiiihh membayangkannya saja aku tak sanggup apalagi nyata mengolahnya. Penampakan sudah mirip pelepah pisang yang biasa digunakan anakku untuk membuat pistol-pistolan.
"Terus niku dimasaknya bagaimana De? Apa ada cara khusus?"