Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nasib Kaleng Kerupuk

11 Maret 2022   17:04 Diperbarui: 11 Maret 2022   17:29 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : shutterstock.com

Maafkan,
Aku tak meninggalkan pesan apapun untuknya
Sedari pagi hingga hari berganti
Kubiarkan tiada berpenghuni
Sunyi...

Tiap sudut kutelusuri
Jejak mereka belum jua kudapati
Kosong,
Sudah pasti

Aku tau,
Dia suka keriuhan
Terlebih keramaian
Kerap pula terisi secara bergantian

Sudut ruang ini sepi
Dia teronggok lesu di balik meja kayu
Entah kapan menemui ujung penantian
Mengais harapan, tertunduk
Hampir menangis

Sekali lagi maafkan,
Kucoba mencari namun belum kutemukan
Maka kubiarkan beberapa waktu kau kesepian
Tak lagi berteman para gorengan

Entahlah,
Aku tak pernah menyuruh mereka pergi
Namun jejaknya terlampau sulit ditemui

Beragam alasan
Hingga menjadi rebutan
Kondisi ini sungguh tak nyaman
Barangkali sengaja dijadwalkan

Nasib kaleng kerupuk, dulu dan sekarang
Semakin berbeda haluan
Kini, dia kerap menanti
Hingga tiba waktu mereka dibebaskan
Saat itulah kaleng kerupuk kembali menemukan teman

Niek~
Jogjakarta, 11 Maret 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun