Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Usia Senja dan Ketangguhan dalam Berkarya

9 Januari 2021   17:33 Diperbarui: 9 Januari 2021   17:37 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dokumen pribadi Pak Tjiptadinata dan Ibu Rose

Jujur, saya malu. Di usia beliau yang tak lagi muda, namun jiwa muda seakan terselip dalam setiap ayunan pena yang digulirkannya.

Ketika berkaca pada diri saya, yang usia masih separuh dari beliau berdua, nyatanya semangat kalah jauh. Terpelanting oleh rasa lelah dan kerap mengeluh. Duh.

Ya, beliau memang berusia senja namun begitu tangguh dalam berkarya. Setiap hari tak pernah surut mengayun pena. Sudah banyak goresan beliau bagi di kolom Kompasiana. Memiliki semangat literasi yang cukup luar biasa. Menjadi catatan tersendiri di usia yang bukan lagi disebut sebagai remaja.

Adalah Pak Tjipta. Beliau dan istri, Ibu Rose, kerap hadir di kolom komentar para Kompasianer muda. Tak segan menyapa, memberi apresiasi dan semangat berliterasi. Membagi tulisan yang begitu menginspirasi.

Mulai dari kisah sehari-hari, perjalanan cinta, hingga fakta-fakta kehidupan menurut kacamata beliau sebagai seorang yang sudah banyak makan garam serta mengenyam suka duka dunia.

Awalnya saya tak menyangka usia senja telah tersandang di pundak beliau berdua. Cara pandang beliau masih cukup tajam. Serta mampu berkarya setiap harinya. Tak seperti usia yang saya duga, senja.

Pernah satu ketika beliau bertanya kepada saya melalui kolom komentar di salah satu tulisan saya,

"Kenapa sudah jarang menulis?"

Belakangan saya akui memang tak sempat menulis. Satu hari rasanya begitu cepat habis. Tersebab harus membagi dengan anak-anak yang belajar daring. Malu, ya saya sungguh merasakan malu. Hanya karena alasan anak-anak, nyatanya saya tak bisa membagi waktu.

Sedang beliau berdua, mungkin saja lebih sedikit memiliki waktu senggang, namun mampu menyisihkan untuk sekadar bertandang. Alunan kata dan yang pasti semangat berbagi pada sesama beliau pegang. Tertuang dalam setiap karya yang ditulisnya. Hampir setiap hari tak berjeda.

Sedangkan saya, usia belum senja namun tak sanggup menghadapi ketangguhan. Saya sungguh terkesan, beliau memiliki konsistensi yang bisa diandalkan.

Bahkan tak segan seluruh Kompasianer beliau singgahi satu per satu tak terkecuali saya. Meski saya hanya seorang emak biasa. Namun beliau tak menghiraukannya. Semangat yang dibagi pada setiap Kompasianer mampu memberi sulutan motivasi.

Usia senja tak menghalangi karya. Pada sebagian orang, usia senja umumnya dilalui untuk bersantai menikmati dunia. Duduk manis ditemani keluarga, berkarya pun sudah berkurang masanya.

Namun Pak Tjipta dan Ibu Rose memang tak biasa. Menjalani hari dengan berkarya. Jiwa berbagi tertuang dalam setiap alunan pena.

Apapun itu beliau kemas dengan rapi. Bisa dinikmati segala usia hingga kini. Begitu lihai dalam bertutur. Dan pandai mengatur alur karya menjadi mudah dibaca siapa saja.

Sebagian besar tulisan beliau memberi motivasi dan menginspirasi. Dari hal bersifat keseharian hingga yang sedang menjadi tren perbincangan masa kini.

Saya mengenal beliau sejak awal saya bergabung di Kompasiana. Beliau termasuk orang pertama yang kerap singgah di tulisan-tulisan saya. Tak hanya menyimak namun kerap memberi komentar yang menyulut motivasi berliterasi.

Ketika saya berkunjung ke akun beliau dan Ibu Rose. Begitu runut tulisan yang sudah beliau berdua capai. Salut. Hampir setiap hari berhasil menulis artikel. Barangkali untuk usia muda itu sudah biasa. Yang membuat tak biasa karena label usia senja yang beliau berdua semat. Hebat.

Dari sanalah rasa malu saya kian bertambah. Bagaimana bisa ayunan pena lanjut usia memiliki ketangguhan yang luar biasa. Saya kalah. Padahal dari segi usia seharusnya saya lebih memiliki kesempatan untuk bisa.

Nyatanya saya tak mampu mengalahkan waktu. Saya memang harus lebih banyak belajar dari beliau berdua. Usia senja yang begitu bersemangat berkarya.

Salut. Saya bahkan tak sanggup berkata. Ketangguhan pena usia senja, benar-benar mampu membuka hati kami yang lebih muda. Memberi bukti bahwa usia tak mematahkan jalan pena untuk lebih banyak berkarya.

#Salam hangat untuk Pak Tjipta dan Ibu Rose. Semoga sehat selalu, dan tetap semangat.

Niek~
Jogjakarta, 9 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun