Kau berpesan pada serumpun padi
Tentang arti kerendahan hati
Terlalu banyak menengadah
Kan terlupa melihat ke bawah
Kau pun berpesan pada sepasang merpati
Tentang kesetiaan memegang janji
Kau berharap,
Namun kerap kuingkari
Tak luput, sehelai rumput bersaksi
Hidup tak butuh ragam aksi
Kesederhanaan bukan sebuah kehinaan
Meski tak seindah mawar, rumput hidup tanpa duri yang menyakiti
Ketika seekor ikan menyapa di balik bebatuan
Nelayan menghampiri sembari merapatkan sampan
Ikan mendekat, mata kail meraih tubuh mungil hingga terjerat
Tak ada perlawanan, hanya keikhlasan sebagai misi perdamaian
Sesaat pandangan terjebak
Sosok hebat menjulang
Diam, penuh penantian
Tak inginkan sapa, hanya butuh pengertian
Bagai pengawal kerajaan
Sekali hentak, semua terhenyak
Bungkam, menyeruak
Tak sekadar penjaga, dia pun bertahta atas nama cinta
Kau kerap mengingatkan
Tak jarang kulupakan
Kau bersabar
Tak sedikit kuingkar
Hingga satu masa
Kau hempas jelaga
Apa bisaku, hanya seekor semut kecil yang tak berdaya
Kucoba berlari, tak kan mampu melewati batas dunia
Kau tlah memberi ruang pinta
Namun aku kerap menyiakannya
Kau buka lebar bilik pengampunan
Aku lewati tanpa permintaan
Bagaimana bisa semut kecil meraih langit
Jikalau tak mau meniti lorong sempit
Masa terus saja mengejar usia
Tolong, jangan izinkan aku berkata dusta
Niek~
Jogjakarta, 2 November 2020