Mohon tunggu...
Ummu el Hakim
Ummu el Hakim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hanya seorang emak biasa

Penyuka alam dan rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dilema

3 Januari 2020   05:38 Diperbarui: 3 Januari 2020   06:10 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pixabay.com/Tyna_Janoch

Kau pinta hujan
Ketika hatimu dilanda kekeringan
Kau ketuk pintu langit
Hingga setetes embun mulai bangkit

Kawanan awan siap tempur
Gempur lahan hingga kembali subur
Sejenak kesejukan kau rasa
Hingga semesta tertunduk pada-Nya

Tak kau kira
Ada sudut istimewa
Menuai resah saat hujan tiba
Kalut pun mendera

Katakan sayang
Pada ilalang yang nyaris terbuang
Ucap rindu
Pada sabana yang merajut pilu

Gedung melambung
Tanah tertutup rumah
Bingung
Kemana sembunyikan resah

Hujan kian menatap bangga
Menjawab lantunan doa
Bukankan itu yang dipinta?

Rupanya episode baru menyapa
Saat bah mulai menerpa
Lalu alam harus bagaimana?

Dilema
Bicarakan pada-Nya
Pasti kan temui jawab yang dipinta

#Untuk saudaraku yang terkena banjir, semoga senantiasa terbalut kesabaran. Yakin Dia tak kan biarkan dilema berlarut dan banjir pasti kan segera surut. Aamiin.

Niek~
Jogjakarta, 03 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun